MOMSMONEY.ID - Di era digital yang terus berkembang pesat, aset kripto telah menjadi salah satu instrumen keuangan paling diminati. Namun risiko keamanannya juga meningkat secara signifikan. Insiden peretasan yang terus melonjak pada platform digital, termasuk pada sektor kripto, memberikan peringatan penting bagi para pemilik aset digital untuk mengambil langkah perlindungan yang lebih kuat. Niki Luhur, Founder dan CEO VIDA, mengungkapkan bahwa langkah-langkah perlindungan tradisional kini sudah tidak lagi memadai untuk menghadapi kompleksitas ancaman digital. Menurut Niki dalam situasi di mana serangan siber terhadap aset digital semakin canggih, langkah-langkah keamanan proaktif sangat diperlukan.
- Penipuan yang Dihasilkan AI (AI-Generated Fraud): Ancaman seperti deepfake dan konten palsu yang dihasilkan kecerdasan buatan.
- Rekayasa Sosial (Social Engineering): Manipulasi psikologis yang dilakukan untuk mendapatkan akses ilegal ke akun pengguna.
- Pengambilalihan Akun (Account Takeover): Pencurian identitas untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun digital.
- Pemalsuan Dokumen dan Tanda Tangan: Pemalsuan dokumen elektronik dan tanda tangan digital yang sering kali menjadi alat penipuan.
- PhoneToken: Solusi ini menghubungkan akun pengguna dengan perangkat terverifikasi, memastikan transaksi hanya dapat dilakukan dari perangkat yang sah, dan mencegah akses tidak sah.
- FaceToken: Menggantikan metode verifikasi tradisional seperti SMS dengan teknologi pengenalan wajah yang lebih aman, memberikan lapisan perlindungan tambahan serta kemudahan penggunaan bagi pengguna.