KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelajari susunan bulan Hijriah untuk memahami penanggalan dalam Islam. Mengetahui urutan bulan pada kalender Hijriah, yang berbeda dengan kalender Masehi, memiliki peran penting. Ini terkait dengan bulan Muharram, yang menjadi awal tahun dalam sistem kalender Islam. Tidak seperti kalender Masehi yang berdasarkan pergerakan Bumi mengelilingi Matahari, kalender Hijriah berpatokan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Setiap bulan dalam kalender Hijriah diawali dengan munculnya hilal, yaitu bulan sabit muda yang tipis, yang tampak sesaat setelah Matahari terbenam.
Baca Juga: Sejumlah Bank Syariah Catat Peningkatan Rekening dan Dana Tabungan Haji per November Awal hari dalam kalender Hijriah dimulai saat Matahari terbenam, bukan tengah malam seperti dalam kalender Masehi. Satu tahun Hijriah terdiri dari 12 siklus sinodis bulan, yang masing-masing siklus berlangsung sekitar 29 hingga 30 hari. Periode dari satu bulan baru ke bulan baru berikutnya berkisar antara 29 hari 5,5 jam hingga 29 hari 20 jam. Hal ini menyebabkan beberapa bulan dalam kalender Hijriah memiliki 29 hari, sementara bulan lainnya memiliki 30 hari, dan terkadang terjadi pola berselang-seling atau dua bulan berturut-turut dengan jumlah hari yang sama. Perbedaan ini menciptakan variasi dalam panjang bulan, yang mempengaruhi penanggalan peristiwa-peristiwa penting dalam Islam.
Baca Juga: Pembiayaan Emas Bank Syariah Tancap Gas Urutan bulan Hijriah
Tahun 1 Hijriah juga ditandai dengan peristiwa hijrah. Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah adalah sebuah peristiwa sosial, berkaitan dengan perubahan sebuah peradaban besar. Sementara, urutan 12 nama bulan dalam kalender Hijriah diambil dari nama-nama musim dan sesuai dengan padanannya dalam kalender Masehi kecuali bulan Muharram dan Dzulhijjah. Pada saat itu, kalender Hijirah dimulai dari bulan September sesuai dengan padanannya dengan kalender Masehi. Sementara tanggal 1 Muharram pada kalender Hijriah 2024 jatuh pada 8 Juli 2024. Kalender ini berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi (lunar calendar), dan digunakan oleh umat Islam untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam agama Islam seperti Ramadhan dan Idul Fitri.
Baca Juga: Bank Aladin Syariah Sinergi dengan BPKH untuk Perluas Ekosistem Keuangan Syariah Berikut adalah urutan bulan dalam kalender Hijriah yang wajib diketahui, informasi ini dirangkum dari laman
NU Online.
1. Muharram (المحرّم)
Bulan pertama dalam kalender Hijriah adalah Muharram yang menjadi salah satu bulan paling suci dalam Islam setelah Ramadhan. Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada bulan ini, terutama pada hari Asyura (hari ke-10 Muharram).
2. Safar (صفر)
Kemudian, bulan ke-2 dalam kalender Hijriah adalah Safar yang berarti "kosong" atau "bersih". Di masa lalu, bulan ini sering dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa kurang menguntungkan, meskipun dalam Islam modern, pandangan ini tidak dianut lagi.
3. Rabiul Awal (رَبِيْعُ الْأَوَّل)
Rabi' al-Awwal adalah bulan ke-3 dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki arti penting karena merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang diperingati sebagai Maulid Nabi.
Baca Juga: BPH Pisah dari Kemenag, Pengusaha Travel Haji dan Umroh Buka Suara 4. Rabiul Akhir (رَبِيْعُ الآخِر)
Kemudian, bulan ke-4 dalam kalender Hijriah adalah Rabi' al-Akhir. Tidak ada peristiwa keagamaan yang secara khusus dikaitkan dengan bulan ini.
5. Jumadil Awal (جُمَادَى الْأُوْلَى)
Bulan ke-5 dalam kalender Hijriah. Nama "Jumada" berarti "kering" atau "membeku," yang merujuk pada periode ketika bulan ini biasanya jatuh pada musim dingin di masa lalu.
6. Jumadil Akhir (جُمَادَى الْآخِرَةُ)
Bulan ke-6 dalam kalender Hijriah. Mirip dengan Jumada Awal, tidak ada peristiwa keagamaan khusus yang dikaitkan dengan bulan ini.
7. Rajab (رجب)
Bulan ke-7 dalam kalender Hijriah adalah Rajab. Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam, di mana perang dan pertumpahan darah dilarang. Bulan ini juga dihormati karena Isra Mi'raj, peristiwa perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Yerusalem dan naik ke surga.
Baca Juga: Kapan Awal Bulan Puasa 2025 dan Bagaimana Cara Penentuan Tanggalnya? 8. Sha'ban (شعبان)
Bulan ke-8 dalam kalender Hijriah. Bulan ini sering dianggap sebagai persiapan untuk Ramadhan. Di beberapa tradisi Islam, malam pertengahan Sha'ban (Nisfu Sha'ban) dianggap sebagai malam yang penuh berkah.
9. Ramadhan (رمضان)
Bulan ke-9 dalam kalender Hijriah ini merupakan bulan puasa, di mana umat Islam diwajibkan untuk menahan diri muali fajar hingga matahari terbenam. Ramadhan juga dikenal sebagai bulan turunnya Al-Qur'an.
10. Syawal (شوال)
Nah, bulan ke-10 dalam kalender Hijriah adalah Syawal. Syawal dimulai dengan perayaan Idul Fitri, menandai akhir bulan puasa Ramadhan. Umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan puasa dengan puasa enam hari di bulan ini, yang dikenal sebagai Puasa Syawal.
Baca Juga: Hindari Bentrok Bulan Ramadan, Piala Dunia 2034 di Arab Saudi Digelar Januari 11. Dzulqa'dah (ذو القعدة)
Nah, Dzulqa'dah merupakan bulan kesebelas dalam kalender Hijriah. Dzulqa'dah adalah salah satu dari empat bulan haram. Bulan ini adalah waktu untuk persiapan bagi umat Islam yang akan melaksanakan ibadah haji di bulan berikutnya.
12. Dzulhijjah (ذو الحجة)
Bulan ke-12 dan terakhir dalam kalender Hijriah adalah Dzulhijjah. Bulan ini adalah waktu pelaksanaan ibadah haji, salah satu dari lima rukun Islam. Perayaan Idul Adha juga jatuh pada bulan ini, yang merupakan peringatan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
Demikian penjelasan terkait perhitungan kalender hingga urutan bulan Hijriah yang dapat menjadi referensi dan informasi baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News