Pendidikan adalah warisan terbaik yang bisa diberikan orang tua. Tak heran, banyak orang tua rela mengeluarkan dana besar untuk memastikan anaknya memiliki prestasi gemilang di sekolah. Tak cuma itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga turut mendongkrak jumlah siswa yang mengikuti program bimbingan belajar. Inilah yang membuat peluang bisnis bimbingan belajar alias bimbel kian cerah. Bahkan, program bimbingan belajar tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang berkantong tebal. Masyarakat dengan ekonomi pas-pasan juga sudah bisa menikmati fasilitas bimbel karena program yang ditawarkan makin murah. Bimbel yang menyasar segmen kelas menengah ini bahkan mampu membuktikan diri dengan penambahan jumlah kelas dan murid. Termasuk jumlah mitra bisnis. • Solusi BimbelSolusi Bimbel sejak awal fokus pada program bimbingan belajar untuk keluarga menengah bawah. Berdiri pada tahun 2007, bimbel ini mulai menawarkan kemitraan pada tahun 2009. "Responnya sangat besar. Siswa kami banyak datang dari golongan kurang mampu," kata Siswadi, pemilik Solusi Bimbel. Ia mengatakan, keputusan untuk mendirikan bimbel dengan biaya terjangkau, karena prihatin melihat siswa bimbel hanya berasal dari kelas atas saja. "Tidak hanya yang kaya saja yang perlu pintar," katanya. Meski fokus pada kalangan menengah bawah, minat siswa kalangan mampu di Solusi Bimbel juga tinggi. Siswandi mengaku tidak membeda-bedakan atau memperlakukan khusus siswa yang berasal dari kalangan menengah atas. Mereka berbaur dan belajar seperti pada umumnya anak-anak lain.Untuk sistem belajar, Solusi Bimbel mengadopsi kurikulum pelajaran sekolah. Yang membedakan, untuk mata pelajaran berhitung, seperti matematika dan fisika, akan diberikan rumus yang lebih sederhana. Sehingga, siswanya mudah mengerti.KONTAN pernah mengulas tawaran kemitraan Solusi Bimbel pada November 2010 lalu. Saat itu, jumlah mitra yang bergabung baru 30 mitra. Namun, empat bulan kemudian, mitra Solusi Bimbel sudah bertambah manjadi 37 mitra. "Biaya investasi awal tetap sama," ujar Siswandi.Untuk bisa menjadi mitra, investasi yang harus disiapkan sebesar Rp 50 juta. Dana ini sudah termasuk biaya kemitraan Rp 7 juta dan bagi hasil 6,5% di semester pertama. Juga biaya uji kelayakan Rp 1 juta dan perlengkapan sebesar Rp 20 juta. Perlengkapan belajar yang akan diberikan yakni, papan tulis, alat peraga, laptop, dan modul.Siswandi juga akan menyediakan seorang kepala cabang dan seorang quality control yang akan membantu pengembangan usaha mitra. Dia memperkirakan, mitra bisa memperoleh omzet sebesar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per bulan. Dengan omzet ini, modal bisa kembali dalam waktu 1,5 tahun.• Bimbel Ayo Pinter!Bimbel Ayo Pinter! di bawah bendera CV Purwadira berpusat di Kelapa Gading, Jakarta. Bimbel ini punya tiga fasilitas: bimbingan mata pelajaran sekolah, kursus bahasa Inggris, dan kursus komputer. "Meski biayanya terjangkau tapi kualitas nomor satu," tutur Nurul Faizah, Marketing Bimbel Ayo Pinter!.Nurul mengklaim sistem dan konsep pembelajaran yang dipakai telah teruji sesuai kurikulum di sekolah formal. Metode belajar di Bimbel Ayo Pinter! menonjolkan kemampuan siswa dalam bidang pelajaran matematika dengan teknik belajar dari Jepang dengan nama matematika-IPA Totemo Benkyo.Dengan menjaga kualitas pengajar serta model pelajaran, jumlah siswa Bimbel Ayo Pinter! terus menanjak. Menurut Nurul, ada kenaikan 25%-30% tiap pertengahan semester. Pertambahan siswa yang pesat ini lantaran orang tua semakin percaya setelah melihat prestasi anaknya meningkat setelah ikut bimbel.Kepercayaan ini pula yang membuat jumlah mitra Bimbel Ayo Pintar! bertambah. Jika pada Agustus 2010, saat KONTAS mengupas bimbel ini, hanya memiliki satu mitra, kini sudah tiga mitra.Ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan. Pertama, Paket Standar dengan nilai investasi Rp 14,9 juta. Kedua, Paket Silver bernilai Rp 54,9 juta. Ketiga, Paket Platinum seharga Rp 155 juta.Biaya investasi awal tersebut belum termasuk sewa tempat, ongkos kirim peralatan, survei, dan biaya akomodasi pelatih. Tak hanya itu, mitra juga wajib membayar biaya royalti 10% dari omzet yang dibayar pada bulan kedua setelah operasi.Nantinya, mitra akan mendapat pemasukan dari biaya pendaftaran murid baru Rp 100.000 dan biaya kursus Rp 129.000 untuk satu periode selama sebulan.• Bimbel SalembaBimbel Salemba berdiri sejak tahun 2003 oleh sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI). Bimbel ini begitu lekat dengan kampus kuning, karena sebagian besar tenaga pengajarnya adalah jebolan UI. Nama besar inilah yang membuat Salemba diminati siswa dan calon mitra.Ketika KONTAN menulisnya pada Mei 2010, biaya lisensi Bimbel Salemba masih sebesar Rp 25 juta. Namun sekarang, biayanya naik menjadi Rp 28 juta untuk lisensi individual. Sementara itu, paket master Rp 55 juta. Dengan investasi sebesar ini, mitra bisa memakai nama Bimbel Salemba selama lima tahun.Mitra nantinya akan memperoleh pendapatan dari biaya program bimbingan Rp 3,5 juta per tahun per siswa. Selain itu, ada juga tambahan sebesar Rp 150.000 per siswa untuk paket buku.Tapi, biaya program bimbingan yang ditawarkan Bimbel Salemba berkurang dari sebelumnya Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per tahun. Penurunan ini adalah salah satu cara Bimbel Salemba meraih seluruh segmen pasar. "Omzet per tahun mitra bisa mencapai Rp 300 juta sampai Rp 500 juta," tutur Endy, staf Pemasaran Bimbel Salemba.Selain investasi awal, mitra juga harus menyediakan satu ruko dua lantai dengan luas 5x12 meter. Bangunan ini mesti terdiri dari empat ruang kelas. Bimbel Salemba akan memberikan pelatihan bagi calon pengajar maupun staf pemasaran, termasuk penyaluran guru dari pusat dan cabang ke gerai baru. Selama hampir delapan tahun berdiri, pertambahan jumlah mitra Bimbel Salemba terbilang pesat. Tidak hanya di seputaran Jabodetabek saja, Bimbel Salemba juga telah merambah ke Medan, Padang, Pekanbaru, Bandung, dan Semarang dengan total mitra mencapai 22 dari sebelumnya 12 mitra di Mei 2010.Salah satu nilai jual bimbel ini adalah program persiapan ujian masuk ke universitas, khususnya Universitas Indonesia bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). "Jumlah muridnya bisa mencapai 1.000 orang," kata Endy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Usaha bimbingan belajar murah masih tetap cerah
Pendidikan adalah warisan terbaik yang bisa diberikan orang tua. Tak heran, banyak orang tua rela mengeluarkan dana besar untuk memastikan anaknya memiliki prestasi gemilang di sekolah. Tak cuma itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga turut mendongkrak jumlah siswa yang mengikuti program bimbingan belajar. Inilah yang membuat peluang bisnis bimbingan belajar alias bimbel kian cerah. Bahkan, program bimbingan belajar tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang berkantong tebal. Masyarakat dengan ekonomi pas-pasan juga sudah bisa menikmati fasilitas bimbel karena program yang ditawarkan makin murah. Bimbel yang menyasar segmen kelas menengah ini bahkan mampu membuktikan diri dengan penambahan jumlah kelas dan murid. Termasuk jumlah mitra bisnis. • Solusi BimbelSolusi Bimbel sejak awal fokus pada program bimbingan belajar untuk keluarga menengah bawah. Berdiri pada tahun 2007, bimbel ini mulai menawarkan kemitraan pada tahun 2009. "Responnya sangat besar. Siswa kami banyak datang dari golongan kurang mampu," kata Siswadi, pemilik Solusi Bimbel. Ia mengatakan, keputusan untuk mendirikan bimbel dengan biaya terjangkau, karena prihatin melihat siswa bimbel hanya berasal dari kelas atas saja. "Tidak hanya yang kaya saja yang perlu pintar," katanya. Meski fokus pada kalangan menengah bawah, minat siswa kalangan mampu di Solusi Bimbel juga tinggi. Siswandi mengaku tidak membeda-bedakan atau memperlakukan khusus siswa yang berasal dari kalangan menengah atas. Mereka berbaur dan belajar seperti pada umumnya anak-anak lain.Untuk sistem belajar, Solusi Bimbel mengadopsi kurikulum pelajaran sekolah. Yang membedakan, untuk mata pelajaran berhitung, seperti matematika dan fisika, akan diberikan rumus yang lebih sederhana. Sehingga, siswanya mudah mengerti.KONTAN pernah mengulas tawaran kemitraan Solusi Bimbel pada November 2010 lalu. Saat itu, jumlah mitra yang bergabung baru 30 mitra. Namun, empat bulan kemudian, mitra Solusi Bimbel sudah bertambah manjadi 37 mitra. "Biaya investasi awal tetap sama," ujar Siswandi.Untuk bisa menjadi mitra, investasi yang harus disiapkan sebesar Rp 50 juta. Dana ini sudah termasuk biaya kemitraan Rp 7 juta dan bagi hasil 6,5% di semester pertama. Juga biaya uji kelayakan Rp 1 juta dan perlengkapan sebesar Rp 20 juta. Perlengkapan belajar yang akan diberikan yakni, papan tulis, alat peraga, laptop, dan modul.Siswandi juga akan menyediakan seorang kepala cabang dan seorang quality control yang akan membantu pengembangan usaha mitra. Dia memperkirakan, mitra bisa memperoleh omzet sebesar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per bulan. Dengan omzet ini, modal bisa kembali dalam waktu 1,5 tahun.• Bimbel Ayo Pinter!Bimbel Ayo Pinter! di bawah bendera CV Purwadira berpusat di Kelapa Gading, Jakarta. Bimbel ini punya tiga fasilitas: bimbingan mata pelajaran sekolah, kursus bahasa Inggris, dan kursus komputer. "Meski biayanya terjangkau tapi kualitas nomor satu," tutur Nurul Faizah, Marketing Bimbel Ayo Pinter!.Nurul mengklaim sistem dan konsep pembelajaran yang dipakai telah teruji sesuai kurikulum di sekolah formal. Metode belajar di Bimbel Ayo Pinter! menonjolkan kemampuan siswa dalam bidang pelajaran matematika dengan teknik belajar dari Jepang dengan nama matematika-IPA Totemo Benkyo.Dengan menjaga kualitas pengajar serta model pelajaran, jumlah siswa Bimbel Ayo Pinter! terus menanjak. Menurut Nurul, ada kenaikan 25%-30% tiap pertengahan semester. Pertambahan siswa yang pesat ini lantaran orang tua semakin percaya setelah melihat prestasi anaknya meningkat setelah ikut bimbel.Kepercayaan ini pula yang membuat jumlah mitra Bimbel Ayo Pintar! bertambah. Jika pada Agustus 2010, saat KONTAS mengupas bimbel ini, hanya memiliki satu mitra, kini sudah tiga mitra.Ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan. Pertama, Paket Standar dengan nilai investasi Rp 14,9 juta. Kedua, Paket Silver bernilai Rp 54,9 juta. Ketiga, Paket Platinum seharga Rp 155 juta.Biaya investasi awal tersebut belum termasuk sewa tempat, ongkos kirim peralatan, survei, dan biaya akomodasi pelatih. Tak hanya itu, mitra juga wajib membayar biaya royalti 10% dari omzet yang dibayar pada bulan kedua setelah operasi.Nantinya, mitra akan mendapat pemasukan dari biaya pendaftaran murid baru Rp 100.000 dan biaya kursus Rp 129.000 untuk satu periode selama sebulan.• Bimbel SalembaBimbel Salemba berdiri sejak tahun 2003 oleh sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI). Bimbel ini begitu lekat dengan kampus kuning, karena sebagian besar tenaga pengajarnya adalah jebolan UI. Nama besar inilah yang membuat Salemba diminati siswa dan calon mitra.Ketika KONTAN menulisnya pada Mei 2010, biaya lisensi Bimbel Salemba masih sebesar Rp 25 juta. Namun sekarang, biayanya naik menjadi Rp 28 juta untuk lisensi individual. Sementara itu, paket master Rp 55 juta. Dengan investasi sebesar ini, mitra bisa memakai nama Bimbel Salemba selama lima tahun.Mitra nantinya akan memperoleh pendapatan dari biaya program bimbingan Rp 3,5 juta per tahun per siswa. Selain itu, ada juga tambahan sebesar Rp 150.000 per siswa untuk paket buku.Tapi, biaya program bimbingan yang ditawarkan Bimbel Salemba berkurang dari sebelumnya Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per tahun. Penurunan ini adalah salah satu cara Bimbel Salemba meraih seluruh segmen pasar. "Omzet per tahun mitra bisa mencapai Rp 300 juta sampai Rp 500 juta," tutur Endy, staf Pemasaran Bimbel Salemba.Selain investasi awal, mitra juga harus menyediakan satu ruko dua lantai dengan luas 5x12 meter. Bangunan ini mesti terdiri dari empat ruang kelas. Bimbel Salemba akan memberikan pelatihan bagi calon pengajar maupun staf pemasaran, termasuk penyaluran guru dari pusat dan cabang ke gerai baru. Selama hampir delapan tahun berdiri, pertambahan jumlah mitra Bimbel Salemba terbilang pesat. Tidak hanya di seputaran Jabodetabek saja, Bimbel Salemba juga telah merambah ke Medan, Padang, Pekanbaru, Bandung, dan Semarang dengan total mitra mencapai 22 dari sebelumnya 12 mitra di Mei 2010.Salah satu nilai jual bimbel ini adalah program persiapan ujian masuk ke universitas, khususnya Universitas Indonesia bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). "Jumlah muridnya bisa mencapai 1.000 orang," kata Endy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News