Usaha briket arang batok kelapa masih menjanjikan (Bagian 1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pohon kelapa merupakan tanaman yang zero waste. Masyarakat bisa memanfaatkan semua bagian pohon itu, termasuk batok kelapa. Malah, batok kelapa ini mampu menghasilkan produk yang punya nilai jual tinggi bahkan bisa menjangkau pasar ekspor, yakni arang batok kelapa.

Arang batok kelapa merupakan salah satu bahan baku utama membuat ragam produk yang punya nilai jual tinggi. Salah satunya briket dari arang batok kelapa.

Menurut Yogi Abimanyu, pengusaha briket arang kelapa sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Pengusaha Arang Kelapa Indonesia (Pepaki), kualitas arang kelapa dari Indonesia disukai pasar dalam negeri dan global. Sebab arang asal Indonesia punya kandungan kalori tinggi yakni 6.700-7100 kilo kalori (kkal) yang bisa membuat proses pembakaran menjadi cepat. Selain itu, tidak meninggalkan abu dan kotoran. "Kami berupaya merangsang industri ini tumbuh," katanya.


Perpaki sendiri pernah mengadakan pelatihan cara mengolah arang kelapa termasuk juga membuat briket arang kelapa. "Modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar," tambahnya sambil menyebut investasi yang berkisar Rp 100 juta sampai Rp 200 juta.

Djarot Iriyanto, pengusaha briket arang batok kelapa asal Blora Jawa Timur menambahkan, modal tersebut sebagian besar dipakai untuk membuat mesin pembuat briket arang kepala. "Saya bisa membantu membuat mesin briket arang kelapa," tuturnya.

Dengan modal sekitar Rp 200 juta, ia sanggup membuat mesin pembuat briket arang kelapa dengan kapasitas sekitar dua ton. Sayang, ia tidak menjelaskan modal keseluruhan untuk bisa membangun usaha tersebut.

Yang jelas, untuk membuat briket arang batok kelapa tidaklah begitu rumit. Langkah pertama, adalah bahan baku utama yakni arang batok kelapa dihaluskan terlebih dahulu. Kemudian dicampur dengan air serta tepung tapioka.

Selanjutnya adalah proses pengadukan. Setelah tercampur secara sempurna, adonan briket tersebut diletakan dalam satu wadah dan dipotong-potong sesuai selera. Bisa berbentuk kubus atau bentuk lainnya. Potongan briket yang baru jadi tersebut kemudian dipanaskan ke dalam oven pemanas supaya menjadi keras dan briket arang kepala ini siap dijual.

Djarot sendiri mematok briket arang hasil produksinya antara Rp 6.000 per kg sampai Rp 7.000 per kg. Itu untuk di pasar dalam negeri.

Jika sudah memasuki pasar ekspor, tentu sudah lain ceritanya. Harga briket arang batok kelapa kualitas bagus di pasar Timur Tengah, Amerika Serikat, Rusia, Eropa, Amerika Latin dan lainnya dibanderol sekitar US$ 1.300 per ton dengan kualitas bagus.

Adapun kriteria briket yang bagus adalah yang tidak mudah hancur, tidak berbau, tidak berasap dan abu biasanya berwarna putih.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon