Usaha keras Le Pen bujuk warga Prancis di Pilpres



NICE. Calon Presiden Prancis dari Partai Front National, Marine Le Pen membujuk pemilih untuk tidak takut memilihnya. Bujukan itu disampaikan Le Pen saat menggelar kampanye akbar di Nice, kota di bagian selatan Prancis.

Le Pen yang berideologi kanan-jauh dengan retorika anti imigrasi, anti Islam dan anti Uni Eropa, berusaha meyakinkan pemilih bahwa kepresidenannya tidak akan berujung pada kekacauan.

Penjelasan itu perlu disampaikannya untuk menyanggah serangan pesaing utamanya dalam putaran II pada 7 Mei mendatang, Emmanuel Macron.


“Jangan takut, anda semua punya kebebasan, kebebasan untuk berbicara dan mengutarakan pendapat,” ucap Le Pen, Kamis (28/4) seperti dikutip laman Politico.

Berkampanye di Nice, politisi berusia 48 itu gencar berupaya memenangi hati pemilih dari kubu konservatif yang capresnya Francois Fillon tersisih di putaran I.

Le Pen yang saat ini tertinggal jauh dalam survei tahu benar dia memerlukan dukungan pemilih konservatif, jika ingin memenangi pilpres. Fillon telah menyatakan dukungannya untuk Macron. Survei pun menunjukan sepertiga pemilih Fillon akan mengalihkan suara ke Macron.

Le Pen menitikberatkan kampanyenya di Nice, dengan tema imigrasi dan keamanan nasional, dua topik favorit pemilih konservatif. Le Pen kembali menekankan janji untuk mengusir imigran ilegal dari tanah Prancis, menendang keluar para radikal Islam, dan membatasi jumlah imigran yang masuk.

“Macron akan membuat Prancis tidak berdaya menghadapi tsunami imigran, ini adalah keputusan Anda sebagai pemilih untuk memutuskan, hentikan atau lanjutkan!” tutur Le Pen.

Le Pen selama ini memang terkenal dengan retorika kampanye yang berapi-api.

(Gloria Wadrianto)

Editor: Rizki Caturini