KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memberikan insentif berupa pembebasan pajak penghasilan (PPh) Final atas usaha mikro yang mempunyai penghasilan bruto kurang dari Rp 500 juta per tahun. Tujuannya untuk memberikan keringanan kepada usaha kecil. Kebijakan tersebut tertuang dalam Bab III Pajak Penghasilan pasal 7 ayat 2a Undang-Undang (UU) tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Ketentuan dalam beleid yang baru diundangkan pada Kamis (7/10) ini, akan mulai berlaku pada tahun pajak 2022. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam ketentuan yang berlaku sebelumnya, tak ada batas bawah pengenaan PPh Final Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pajak UMKM sebesar 0,5% tersebut dikenakan atas usaha dengan omzet sampai dengan Rp 4,8 miliar per tahun.
Usaha mikro dengan omzet di bawah Rp 500 juta dapat insentif pembebasan PPh final
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memberikan insentif berupa pembebasan pajak penghasilan (PPh) Final atas usaha mikro yang mempunyai penghasilan bruto kurang dari Rp 500 juta per tahun. Tujuannya untuk memberikan keringanan kepada usaha kecil. Kebijakan tersebut tertuang dalam Bab III Pajak Penghasilan pasal 7 ayat 2a Undang-Undang (UU) tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Ketentuan dalam beleid yang baru diundangkan pada Kamis (7/10) ini, akan mulai berlaku pada tahun pajak 2022. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam ketentuan yang berlaku sebelumnya, tak ada batas bawah pengenaan PPh Final Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pajak UMKM sebesar 0,5% tersebut dikenakan atas usaha dengan omzet sampai dengan Rp 4,8 miliar per tahun.