Usaha Penginapan Menjamur di Sekitar Kawasan Ibu Kota Negara (IKN)



KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Minimnya fasilitas hotel di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) menciptakan peluang bisnis yang menjanjikan bagi warga setempat. Salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah usaha penginapan atau guest house.

Di sepanjang jalan nasional Semboja-Sepaku, yang menjadi pintu masuk menuju IKN, banyak rumah warga disulap menjadi penginapan sederhana yang menawarkan kenyamanan dan fasilitas memadai bagi para tamu.

Pertumbuhan Penginapan sekitar IKN

Sejak pengumuman pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, khususnya di wilayah Sepaku, permintaan akan tempat menginap terus meningkat. Banyak rumah warga yang diubah menjadi penginapan sederhana guna memenuhi kebutuhan akomodasi bagi para pekerja proyek IKN, pegawai pemerintahan, dan tamu dari berbagai perusahaan.


Siti Julaiha, pemilik Penginapan Mitra Pasundan Sepaku, mengungkapkan bahwa sejak beroperasi pada tahun 2022, tingkat okupansi penginapannya sangat tinggi. Apalagi dengan keputusan Presiden yang akan melaksanakan upacara 17 Agustus di IKN. Permintaan kamar meningkat secara signifikan.

"Dari 15 kamar yang kami sediakan, hampir setiap hari selalu penuh. Bahkan, banyak tamu yang terpaksa kami tolak karena tidak ada kamar yang kosong," ujar Siti.

Baca Juga: Amplang, Kudapan Favorit Pengunjung Kota Minyak Balikpapan

Penginapan Mitra Pasundan Sepaku menawarkan berbagai opsi waktu sewa yang fleksibel, mulai dari harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Bagi tamu yang memesan minimal satu bulan, diberikan potongan biaya sewa hingga 10%.

Sebagai informasi, harga sewa bervariasi, sekitar Rp 400.000 per malam hingga Rp 800.000 per malam, tergantung pada fasilitas yang disediakan di setiap kamar. Seperti kamar mandi dalam, pendingin ruangan, WiFi gratis, dan sarapan pagi

Mayoritas tamu yang menginap di penginapan ini adalah pekerja proyek IKN, serta pegawai dari perusahaan yang tengah membangun proyek di IKN dan aparatur pemerintahan. 

Tidak hanya Siti Julaiha, peluang bisnis penginapan juga dilirik oleh Jatmiko. Penginapan pertama Jatmiko saat ini disewa oleh perusahaan kontraktor pembangunan IKN untuk dijadikan mess karyawan. Biaya sewanya mencapai Rp 350 juta setahun.

Penginapan kedua, yang dinamai Kapon Jaya 2, disewakan per kamar dengan harga antara Rp 350.000 hingga Rp 400.000 per malam. Fasilitas yang disediakan meliputi kamar mandi dalam, pendingin ruangan, WiFi gratis, dan sarapan pagi.

Dengan fasilitas yang hampir setara dengan hotel, penginapan ini menjadi pilihan favorit para tamu yang membutuhkan akomodasi di Sepaku. Jatmiko mewanti-wanti, para tamu untuk konfirmasi ketersediaan kamar, sehingga tidak kecele.

Selain mengelola penginapan, Jatmiko juga menjalankan usaha katering yang telah ia tekuni jauh sebelum adanya proyek IKN. Usaha katering ini biasanya melayani pesanan nasi kotak untuk pekerja di IKN. Saat kunjungan kementerian, sering kali Sujatmiko yang diminta untuk menyiapkan makanan.

Dalam menjalankan usaha katering, Jatmiko memberdayakan masyarakat setempat, sehingga turut mengangkat perekonomian warga sekitar. "Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk para tamu dan pelanggan kami, baik dari segi kualitas makanan maupun pelayanan," jelas Jatmiko.

Baca Juga: Pasar Inpres Kebun Sayur: Destinasi Wisata Belanja Favorit di Balikpapan

Potensi Ekonomi dari Usaha Penginapan di IKN

Dengan terus berkembangnya proyek IKN, potensi bisnis penginapan di kawasan ini semakin menjanjikan. Minimnya fasilitas hotel di Sepaku menjadi peluang bagi warga setempat untuk meraih keuntungan melalui usaha penginapan. Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan sektor ini.

Penginapan yang dikelola dengan baik dan menyediakan fasilitas lengkap akan terus menjadi pilihan utama bagi para pekerja proyek IKN, pegawai pemerintahan, dan tamu dari berbagai perusahaan. Dalam jangka panjang, diharapkan usaha penginapan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar IKN.

Dengan adanya peluang bisnis ini, warga Sepaku tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial, tetapi juga turut berkontribusi dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Negara yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .