Usai cetak rekor, IHSG lebih landai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai mengukir rekor baru di level 6.025,43 pada Rabu pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dilanda aksi jual. Meski IHSG sudah menembus level psikologis 6.000, kini IHSG akan cenderung bergerak sideways.

Valuasi price to earning ratio (PER) IHSG pun dianggap sudah premium, mencapai 23 kali. Sehingga, ruang pertumbuhan IHSG cukup terbatas. Sekuritas pun tak banyak lagi yang mengerek target IHSG di akhir tahun.

Yosua Zisokhi, Analis Senior Henan Putihrai, tetap memasang target IHSG di level 6.100 di tahun 2017. Ini lantaran beberapa sentimen di akhir tahun sudah tercermin pada kenaikan IHSG.


Riska Afriani, Kepala Riset Oso Sekuritas mengatakan, usai menembus rekor, target IHSG direvisi naik menjadi 6.100 dari sebelumnya 5.950. "Target ini mencerminkan PER IHSG 23,6 kali dengan EPS Rp 258. Target kami tetap moderat," ujarnya.

Rekor baru IHSG di bulan Oktober memang dinilai tercapai lebih cepat dari ekspektasi. Sebelumnya Riska memprediksi, IHSG baru akan menembus level 6.000 di bulan Desember. Jadi, di bulan November nanti, IHSG akan melandai dan baru akan naik lebih tinggi di akhir tahun. Ini karena masih ada potensi window dressing.

Target tahun depan

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio yakin, nilai kapitalisasi BEI yang kini mencapai Rp 6.600 triliun akan terus tumbuh. "Dalam tiga sampai enam bulan ke depan kami menargetkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 7.000 triliun," ujar Tito di Dubai, Minggu (29/10).

Di tahun depan, pertumbuhan IHSG bisa lebih tinggi dibanding tahun ini. Yosua memprediksi, IHSG 2018 bisa bertengger di level 6.700 karena fundamental makroekonomi yang membaik.

Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman menargetkan IHSG tembus 6.500 dengan EPS rata-rata Rp 402,06 dan PER 16,8 kali. Sentimen pilkada diharapkan bisa memacu IHSG di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini