Usai diterjang badai, harga gas alam melambung



KONTAN.CO.ID - Pasca terpaan badai Harvey dan Irma, harga gas alam akhirnya menguat. Pasalnya aliran listrik mulai normal dan udara hangat akan memicu kebutuhan untuk pendingin ruangan. Berdasarkan pergerakan harga gas alam di New York Mercantile Exchange pengiriman Oktober 2017 naik 0,27% menjadi US$ 2,95 per juta british thermal unit (mmbtu). "Dengan cuaca yang lebih dingin, tentu berpengaruh terhadap penggunaan pendingin ruangan dan kebutuhan listrik," jelas Andri Hardianto, Analis Asia Tradepoint Futures pada KONTAN, Selasa (12/9). Ke depan, harga gas alam bakal menguat, Andri melihat pergerakan pasar akan menarik karena masih ada spekulatif buying jelang rilis data dari Administrasi Informasi Energi (EIA) pada Kamis (14/9) esok. Pasar sendiri tengah berspekulasi rilis data tersebut akan bagus karena permintaan komoditas ini bakal naik akibat usainya badai Harvey di Texas dan Irma di Florida. Pada periode satu pekan lalu, EIA membukukan suplai sebanyak 65 miliar kaki kubik. Apalagi saat badai Irma menerjang, sebanyak 7 juta pelanggan mengalami pemutusan listrik. Dengan berlalunya bencana tersebut, permintaan listrik bakal terdongkrak kembali. Secara teknikal, Andri melihat pergerakan harga gas alam bakal menguat. Indikator menunjukkan pergerakan sideways dengan moving average (MA) 50 menunjukkan indikasi buy sedangkan MA 100 dan MA 200 di sell. Begitupula dengan Stochastic di level 34,5 yakni sell.

Namun Moving Average Convergent Divergent (MACD) di 0,006 alias buy. Relative Strength Index (RSI) netral di level 50,5. Untuk esok, Andri memperkirakan harga gas alam akan bergerak di kisaran US$ 2,92-US$ 2,97 per mmbtu. Sedangkan untuk sepekan bakal menguat ke US$ 2,90-US$ 2,98 per mmbtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina