Usai evakuasi WNI dari Wuhan, pesawat Batik Air disterilisasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pesawat Batik Air dengan tipe Airbus 330-300CEO registrasi PK-LDY yang mengangkut warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan pada Minggu (2/2) mulai menjalani fase pembersihan, sterilisasi, penyemprotan, penggantian saringan udara kabin dan perawatan berkala selama beberapa hari.

Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Batik Air bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam, TNI Angkatan Udara, pusat perawatan pesawat Batam Aero Technic (BAT) member of Lion Air Group dan pihak terkait, dalam upaya memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai standar operasional.

Baca Juga: Ini alasan mengapa evakuasi WNI dari Wuhan tidak menggunakan Garuda Indonesia


"Batik Air Airbus 330-300CEO dilakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman, bakteri, virus dan lainnya (disinfectant spray) oleh KKP yang berlangsung kurang lebih 120 menit. Pekerjaan mencakup di kabin, kokpit dan kompartemen kargo bagian bawah pesawat," kata Danang dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (3/2).

Setelah disterilisasi oleh pihak berwenang, KKP dan TNI AU memberikan izin kepada tim BAT untuk melakukan penggantian HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter yaitu alat penyaring untuk sirkulasi udara dalam pesawat.

Prosedur tersebut sesuai anjuran Airbus, dikarenakan sistem HEPA sangat efektif untuk menyaring virus dalam sirkulasi udara kabin pesawat. Semua HEPA filter yang sudah dilepas, selanjutnya dibungkus menggunakan pembungkus khusus untuk diserahkan kepada pihak yang berwenang guna pemusnahan dengan cara dibakar.

Setelah dinyatakan steril oleh KKP, Airbus 330-300CEO ditarik ke hangar Batam Aero Technic untuk tahapan jadwal perawatan pesawat berkala (schedule maintenance).

Batik Air dengan penerbangan ID-8618 yang mengangkut WNI dari Wuhan membawa 18 kru dan 30 tim medis pada Sabtu (1/2). Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pukul 13.00 waktu setempat (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) dan tiba di Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH) pada 19.00 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+ 08).

Baca Juga: Tiba dari Wuhan, 245 WNI akan menjalani observasi di pangkalan TNI di Natuna

Penerbangan bernomor ID-8619 rute Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan tujuan Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) berangkat pada 04.30 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+ 08) dan sudah mendarat normal di Batam pukul 08.30 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) pada Minggu (2/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi