Usai IPO, Aneka Gas bidik pendapatan naik 20%



JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk memulai masa penawaran saham IPO sejak Senin, 19 September hingga 22 September mendatang. Perseroan menetapkan harga perdana sebesar Rp 1.100 per saham. Harga saham itu berada di rentang tengah dari harga penawaran IPO Rp 1.000 - Rp 1.290 per saham.

Wakil Presiden Direktur Aneka Gas Rachmat Harsono mengatakan, dari hasil IPO ini, perseroan akan mendapatkan dana segar sekitar Rp 843,3 miliar dari pelepasan 25% saham baru atau setara 766,6 juta saham ke publik.

"Minatnya cukup bagus. Di hari pertama penawaran sudah banyak yang antre," ujarnya di Jakarta, Senin (19/9). Sebelumnya, perseroan sudah menawarkan saham di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Sayang, Rachmat masih enggan menuturkan porsi investor asing dan lokal yang menyerap saham ini.


"Masih belum selesai dihitung, yang jelas ada kelebihan permintaan juga," imbuhnya. Aneka Gas sudah menunjuk tiga penjamin emisi yakni PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB Securities Indonesia.

Rachmat mengatakan, sebesar 40% dari dana IPO ini digunakan untuk belanja modal penambahan gas plant atau filling station dan peremajaan pabrik. Lalu, sebesar 40% digunakan untuk membayar sebagian utangnya dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan entitas anak.

Setelah melakukan ekspansi ini, Aneka Gas menargetkan bisa meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada tahun ini. Sebagai informasi, pada tahun lalu, Aneka Gas mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,4 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1 triliun. Lalu, laba bersih tercatat sebesar Rp 48 miliar.

Hingga pertengahan tahun 2016 ini, perseroan mencetak pendapatan Rp 815 miliar, naik 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini