Usai IPO, Cahayaputra Asa Keramik bidik pendapatan Rp 300 miliar tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk, perusahaan yang bergerak di industri keramik optimistis bahwa kinerja mereka di tahun 2019 pasca melakukan aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) akan terus meningkat.

Perusahaan yang memiliki pabrik pembuatan keramik di Karawang, Jawa Barat ini membidik pendapatan di tahun 2019 dapat melampaui Rp 300 miliar. Angka ini meningkat dari proyeksi pendapatan di tahun 2018 sebesar Rp 260 miliar.

Direktur Utama PT Cahayaputra Asa Keramik, Johan Silitonga mengatakan, pihaknya juga membidik laba akhir tahun 2019 Rp 20 miliar, naik dari proyeksi tahun ini sebesar Rp 15 miliar.


“Kami akan fokus pada pasar dalam negeri untuk menengah kebawah. Permintaan masih cukup tinggi. Selain itu kami akan lebih masuk ke end user dengan memotong jalur distribusi dengan menawarkan langsung ke ritel tanpa melalui agen,” ujar Johan saat ditemui di acara public expore, Kamis (4/10).

Tahun ini, perusahaan sudah menganggarkan belanja modal sebesar Rp 18 miliar yang mayoritas penggunaanya untuk pembelian dan peremajaan mesin baru. Hingga saat ini belanja modal yang sudah terpakai sebesar Rp 8 miliar.

Sekadar informasi, saat ini perusahaan baru memiliki satu pabrik di Karawang seluas 19,7 hektar. Kapasitas produksi sendiri sebesar 9,18 juta m² selama setahun. Merek dagang perusahaan sendiri ada tiga, yakni Kaisar, Gladiator dan Myleano.

Perusahaan membidik pasar untuk hunian apartemen, perumahan, mall, restoran, hotel dan perkantoran.

Hingga Mei 2018, utilitas pabrik perusahaan mencapai 88%. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 71,53%. Dari sisi volume penjualan pun meningkat menjadi 2,93 juta m², naik dari tahun lalu 2,66 juta m².

Pendapatan bersih di bulan Mei 2018 naik menjadi Rp 99,97 miliar dari tahun sebelumnya Rp 84,84 miliar. Laba bersih pun menanjak menjadi Rp 6,45 miliar dari tahun sebelumnya yang merugi Rp 354 juta.

Selain itu, perusahaan juga mencatat margin laba bersih yang meningkat menjadi 6,45% dari tahun 2017 yang hanya 1,01%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti