KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). CBRE menjadi perusahaan ke-5 yang melantai di BEI tahun ini. Direktur Utama CBRE Suminto Husin Giman menuturkan, IPO CBRE turut meramaikan pertumbuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), yang menjadi salah satu bursa paling tangguh di Asia. Suminto mengatakan,
initial public offering (IPO) merupakan langkah awal CBRE mewujudkan rencana bisnis yang sudah ditentukan. Adapun CBRE menetapkan harga penawaran umum saham perdana alias IPO di harga Rp 108 per saham. Sebelumnya, CBRE telah melakukan penawaran awal dengan rentang harga Rp 100 per saham-Rp 110 per saham, dimana masa penawaran umum telah berlangsung sejak 2 Januari sampai 5 Januari 2023.
Dalam aksi korporasi ini, CBRE melepas sebanyak 738 juta saham atau sebesar 16,26% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. Sehingga, keseluruhan nilai dari penawaran umum perdana saham yang dilakukan oleh CBRE sebesar Rp 79,70 miliar.
Baca Juga: Sunindo Pratama (SUNI) Optimistis Pendapatan dan Laba Bersih Naik di 2023 Suminto merinci, sekitar 40,00% dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum akan digunakan oleh CBRE untuk mendukung rencana pembiayaan belanja modal atau
capital expenditure (Capex). Capex akan digunakan untuk penambahan 1 set kapal
tug & barge dengan ukuran 300 ft. Suminto menilai rencana penambahan armada ini sebagai langkah CBRE dalam memperbaiki kinerja operasional. Adapun rencana penambahan kapal akan dilakukan dengan pembelian dari pihak ketiga dan bukan merupakan afiliasi dari CBRE. Hingga saat ini CBRE belum melakukan perjanjian/perikatan apapun dengan pihak ketiga atas rencana pembelian kapal tersebut. Penambahan 1 set kapal
tug & barge ini akan dilaksanakan CBRE selambat-lambatnya 12 bulan setelah tanggal pencatatan saham CBRE. Sisanya, sekitar 60,00% akan dipergunakan oleh CBRE untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional secara umum. “Kegiatan operasional yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar kapal, sewa atau
charter kapal, serta biaya-biaya lainnya yang timbul untuk menunjang kegiatan operasional,” kata Suminto dalam seremoni pencatatan perdana saham, Senin (9/1). Dalam hajatan IPO, perusahaan angkutan laut domestik untuk barang umum ini juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,32 miliar Waran Seri I atau setara dengan 34,96% dari total saham yang telah ditetapkan dan disetor penuh. Waran ini bakal diberikan cuma-cuma pada pemegang saham tercatat pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 5 saham baru Cakra Buana berhak memperoleh 9 Waran Seri I. Adapun Waran Seri I ini bisa dikonversi menjadi satu saham biasa CBRE dengan harga pelaksanaan antara Rp 250 hingga Rp 400 per saham. Waran ini dapat dieksekusi mulai 5 Juli 2023 sampai 3 Januari 2025. Dana yang diperoleh dari Pelaksanaan Waran Seri I selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja CBRE dalam rangka mendukung kegiatan operasional CBRE secara umum. Kegiatan operasional yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan bakar kapal, sewa alias
charter kapal, serta biaya-biaya lainnya yang timbul untuk menunjang kegiatan operasional CBRE.
Baca Juga: Perdana Melantai di Bursa, Saham Cakra Buana Resources Energi (CBRE) Melesat Manajemen menyebut, dalam terdapat lebih dari 50.000 investor yang memesan IPO saham CBRE, baik investor institusi hingga investor ritel yang berstatus asing maupun lokal.
IPO saham CBRE mengalami kelebihan pesanan (
oversubscribed) terpusat sebanyak 140 kali. Manajemen menilai
oversubscribed ini terjadi karena investor yang antusias terhadap prospek cerah perusahaan yang bergerak di sektor industri angkutan laut. Sektor ini dinilai sedang bersinar karena adanya
booming harga komoditas, yakni kenaikan harga-harga komoditas global dimana sektor ini diprediksikan akan tetap cerah di tahun 2023. Pada perdagangan perdana, saham CBRE melesat 34,26% ke level Rp 145. Saham CBRE mengalami
auto rejection atas (ARA). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi