Usai IPO, ini target Communication Cable Systems (CCSI)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kabel serat optik PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI) menargetkan pendapatan sekitar Rp 400 miliar pada 2019. Presiden Direktur CCSI Peter Djatmiko mengatakan, target pendapatan tahun ini tergolong stagnan jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.

Sebagai informasi, pada 2018, CCSI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 445 miliar atau naik 73,8% secara year on year (yoy). “Tahun lalu naik tinggi karena ada proyek Palapa Ring Paket Timur yang cukup besar. Akan tetapi, itu kan proyek cuma sekali ya. Jadi, tahun ini kembali ke normal,” kata dia di Jakarta, Selasa (18/6).

Meskipun begitu, untuk tahun-tahun berikutnya, Peter menargetkan pertumbuhan pendapatan 15%-20% per tahun. Dia optimistis, sebab menurutnya, industri kabel serat optik (fiber optic) tengah berkembang. “Selama digital ekonomi berkembang, telekomunikasi juga berkembang, maka permintaan kabel serat optik akan meningkat," ucap dia.


Pendapatan tahun ini berasal dari berbagai bisnis CSSI, yaitu industri kabel serat optik, industri kabel listrik dan elektronik lainnya, serta industri pipa plastik dan perlengkapannya. Direktur Pemasaran dan Penjualan CCSI Julian S. Khou mengatakan, hampir semua perusahaan operator telekomunikasi memesan produk ke perusahaan. Begitu juga dengan sejumlah perusahaan televisi kabel.

Sebagai informasi, perusahaan ini membuat produk-produk tersebut sesuai pesanan. Kapasitas produksi CCSI mencapai sekitar 20.000 kilometer kabel serat optik per tahun atau setara dengan 1,6 juta serat optik per tahun.

Di sisa tahun ini, CCSI berencana mengembangkan usaha baru dengan memulai proyek fiber optic submarine cable (Proyek FO Submarine) untuk periode 2019-2020. Dalam jangka waktu tersebut, CCSI akan membangun kabel serat optik bawah laut sepanjang 50 kilometer-60 kilometer yang menyambungkan dua pulau. Berbeda dengan produk lainnya yang dibuat sesuai pesanan, kabel laut ini dibangun untuk kemudian disewakan.

CCSI mengklaim menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mampu memproduksi kabel serat optik bawah laut dan satu-satunya yang bersertifikat internasional. Meskipun begitu, Proyek FO Submarine ini belum bisa menghasilkan pendapatan pada tahun ini, melainkan baru bisa terlihat tahun depan.

Di sisi bottom line, CCSI menargetkan bisa mencacatkan laba bersih paling sedikit Rp 35 miliar pada 2019. Dibandingkan realisasi 2018, target ini juga termasuk stagnan karena per tahun lalu CCSI memperoleh laba bersih Rp 35 miliar atau naik 75% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati