Usai IPO, Intip Rencana dan Target Bisnis Calon Emiten Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menggeber ekspansi untuk meningkatkan kinerja perusahaan usai resmi menyandang status perusahaan terbuka.

PT Hillcon Tbk (HILL) misalnya, memproyeksi kinerja keuangan perusahaan akan bertumbuh setelah gelaran initial public offering (IPO). Direktur Hillcon Jaya Angdika mengatakan, tahun lalu manajemen memperkirakan pendapatan HILL mencapai Rp 3,2 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp 300 miliar. Sementara untuk tahun ini, setelah melakukan IPO manajemen mengestimasi HILL bisa mengantongi pendapatan senilai Rp 6 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 1 triliun.

Dari sisi operasional, tahun ini HILL diproyeksikan mampu mengeruk 9 juta ton nikel. “Tahun depan dengan modal IPO kami ekspansi dengan harapkan bisa 15 juta ton,” kata Jaya saat ditemui Kontan.co.id usai paparan publik yang digelar pekan lalu.


Saat ini HILL sedang menjajaki 3 pipeline pelanggan baru, dengan potensi penambahan volume 2 juta ton nikel per pelanggan. Saat ini, HILL sudah menggarap sejumlah proyek dari delapan pelanggan existing.

Baca Juga: Banyak Perusahaan Antre IPO, Ini Calon Emiten yang Menarik Versi Analis

Dalam hajatan IPO, Hillcon menawarkan sebanyak-banyaknya 442,3 juta saham baru. Jumlah itu mewakili 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. HILL mematok harga penawaran umum pada rentang Rp 1.250 sampai dengan Rp 2.000 per saham. Dengan demikian, HILL berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp 884,6 miliar dalam aksi korporasi ini.

Seluruh dana hasil IPO akan digunakan HILL untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha, yakni PT Hillconjaya Sakti. Selanjutnya, Hillconjaya Sakti akan menggunakan dana tersebut dengan rincian sekitar 55% untuk modal kerja terkait dengan biaya produksi penambangan. Termasuk biaya terkait bahan bakar, biaya overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat berat.

Kemudian, sekitar 45% akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel. Jenis alat yang akan dibeli yaitu berupa alat berat (main fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.

Baca Juga: Penawaran IPO PEVE Milik Hermanto Tanoko Oversubscribe 259,78 Kali

PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) juga memasang target optimistis usai melakukan initial public offering. Perusahaan yang bergerak di sektor jasa logistik tersebut menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% atau menjadi Rp 117 miliar di tahun ini.

Direktur utama LAJU James Budiarto Tjandrakesuma mengatakan, berdasarkan hasil laporan keuangan unaudited, LAJU membukukan pendapatan senilai Rp 147 miliar pada 2022 atau naik 25% dari tahun 2021. James menyebut, LAJU membukukan rata-rata pertumbuhan penjualan sebesar 35% dalam 3 tahun ke belakang.

Adapun laba bersih unaudited tahun 2022 sebesar Rp 12 miliar atau mengalami peningkatan 50% di 2021, yakni sebesar Rp 8 miliar. Untuk tahun ini, manajemen memproyeksi adanya kenaikan laba bersih sebesar 42% menjadi Rp 17 miliar.

Untuk meningkatkan kinerja bisnis, LAJU akan mengembangkan basis pelanggan berbasis e-commerce, yang saat ini merupakan sektor yang sedang berkembang. LAJU juga akan berfokus pada sistem logistik  yang terintegrasi. Calon emiten ini juga akan menguatkan kemitraan strategi dengan menjalin hubungan kemitraan yang baik dengan pengemudi maupun distributor.

Baca Juga: Ada 45 Perusahaan Antre IPO, BEI: Total Perkiraan Dana yang Dihimpun Rp 49,5 Triliun

Dalam penawaran umum perdana saham, LAJU akan menawarkan sebanyak-banyaknya 700 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per lembar. Jumlah ini setara 32,56% persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

LAJU memasang harga penawaran di rentang Rp 100 per saham–Rp 150 per saham. Dengan rentang harga tersebut, jumlah seluruh nilai Penawaran Umum sebanyak-banyaknya adalah Rp 105 miliar.

Sebagai pemanis LAJU juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 140 juta Waran Seri I yang akan diberikan secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru. Setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati