Usai IPO, Simak Rencana dan Target Bisnis Elitery (ELIT)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) resmi mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (6/1). Perusahaan penyedia layanan (managed service) di bidang Teknologi Informasi ini menjadi perusahaan tercatat ke-3 yang melantai di bursa tahun ini dan emiten ke- 828 yang melantai di bursa.

ELIT menetapkan harga IPO di level Rp 120 per saham. Emiten dengan nama tenar Elitery ini sebelumnya telah menggelar penawaran umum mulai 2 Januari sampai 4 Januari 2022, mengalami oversubscribed hingga 222 kali. Harga penawaran ini merupakan batas bawah dari harga bookbuliding. Karena sebelumnya, Data Sinergitama menawarkan harga IPO di rentang Rp 120 - Rp 150. ELIT telah melakukan bookbuilding pada 16 Desember 2022 sampai 22 Desember.

Perusahaan ini melepas sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham. Jumlah saham yang dilepas itu sebanyak-banyaknya 24,61% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sehingga, jumlah seluruh nilai penawaran umum sebanyak adalah Rp 60 miliar.


Sebagai pemanis ELIT juga secara bersamaan menerbitkan sebanyak 250 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru dengan perbandingan 2 banding 1, yakni setiap pemegang dua saham baru ELIT berhak memperoleh satu Waran.

Baca Juga: Resmi Debut di BEI, Saham Mitra Tirta Buwana (SOUL) Anjlok 10%

Setelah resmi melantai di bursa saham hari ini, Direktur Utama Data Sinergitama Jaya Kresna Adiprawira mengatakan ELIT sudah bersiap mengembangkan bisnisnya, salah satunya ingin segera merealisasikan potensi ELIT untuk menjadi market leader dan ekspansi ke lingkup global.

“Apalagi kami juga sudah masuk ke pasar regional dan berharap bisa segera masuk ke market Asia Pasifik," kata Kresna kepada media, Jumat (6/1).  

Hal tersebut akan ditopang dengan momentum dan potensi bisnis teknologi pusat data dan data center virtual (cloud) yang sedang berkembang di Indonesia.

Peluang bisnis yang besar juga tercermin dari tingginya jumlah perusahaan yang membutuhkan teknologi digital. Hampir seluruh perusahaan di Indonesia mempunyai data digital, sehingga memerlukan data center virtual (cloud).

Baca Juga: Citra Buana Prasida (CBPE) Resmi Listing di BEI, Sahamnya Bergerak Fluktuatif

Kresna menaksir revenue ELIT secara konservatif akan tumbuh 55,6% tahun 2023, mengacu pada compounded annual growth rate (CAGR) 3 tahunan ELIT

Sebagai gambaran, pendapatan ELIT per 31 Oktober tercatat sebesar Rp 136, 51 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 yakni sebesar Rp 68,2 miliar. Sementara itu, laba bersih per akhir Oktober 2022 mencapai Rp 7,56 miliar atau meroket 384,62% secara year-on-year (YoY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi