Usai IPO, Superkrane makin gencar dapatkan kontrak baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) berencana untuk terus melakukan ekspansi bisnis dengan cara terus mengejar kontrak-kontrak baru. Hingga tahun 2021 yang akan datang, perusahaan ini yakin bisa memperoleh kontrak hingga US$ 100 juta.

"Saat ini kontrak yang sudah ada di tangan adalah sebesar US$ 40 juta," kata Yafin Tandiono Tan, Direktur Utama SKRN, Kamis (11/10). Hingga saat ini, porsi kontrak dari pemerintah adalah sebesar 30% dan berasal dari sektor infrastruktur.

Terkait dengan semakin dekatnya tahun politik, Yafin mengatakan bahwa nantinya perusahaan ini akan mencari lebih banyak mencari kontrak-kontrak yang berasal dari sektor swasta sehingga tak terlalu bergantung pada proyek-proyek pemerintah.


Lagipula, kontrak yang saat ini sudah dipegang merupakan proyek yang sedang berjalan sehingga menurutnya, tahun politik tak akan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan pendapatan dari perusahaan tersebut.

Selain itu, Yafin bilang, perusahaan ini juga akan terus membidik sektor-sektor swasta seperti sektor kimia dan juga pabrik-pabrik swasta, sehingga ada diversifikasi produk.

Perusahaan juga akan terus melakukan ekspansi setelah memperoleh pendanaan sekitar Rp 210 miliar lewat IPO. Yafin mengatakan 50% dari hasil IPO akan digunakan oleh perusahaan untuk Down Payment (DP) pembelian krane baru, 25% akan digunakan untuk restrukturasi utang dan sisanya akan dipakai oleh perusahaan ini untuk modal kerja.

Yafin menargetkan kenaikan pendapatan SKRN bisa mencapai 25% di tahun 2018 ini ke angka Rp 600 miliar. Sementara tahun depan, perusahaan menargetkan pendapatan bisa tumbuh menjadi sebesar 20% ke angka Rp 720 miliar. Hingga kuartal III-2018 ini, perusahaan sudah memperoleh pendapatan sebesar Rp 452 miliar.

Sementara itu, perusahaan tersebut menargetkan laba sebesar Rp 120 miliar di akhir tahun 2018 yang akan datang. Beberapa strategi seperti efisiensi akan dipraktekan pula oleh perusahaan ini untuk memperoleh margin yang maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia