KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melaksanakan atau Initial Public Offering (IPO), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) langsung tancap gas untuk menjalankan ekspansi usahanya. Sekretaris Perusahaan TAPG, Joni Tjeng menjelaskan perseroan ini berencana untuk membangun dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru dan 1 pabrik Palm Kernel Oil (PKO) bersamaan dengan biogas plant. Pembangunan pabrik tersebut seiring bertambahnya umur tanaman, sehingga produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) akan terus meningkat. Selain itu, TAPG tengah mengkaji untuk membangun Bio-CNG Plant sebagai bentuk komitmen perusahaan ini untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Lebih rincinya, Triputra Agro akan membangun satu PKS di Kalimantan Tengah dan satu pabrik kelapa sawit lagi di Kalimantan Timur. “Untuk capex sebagai contoh 45 ton per jam membutuhkan biaya di kisaran Rp 135 miliar - Rp140 miliar, semua pendanaan untuk kedua PKS berasal dari kas internal perusahaan. Kami berencana membangun pabrik dengan kapasitas di kisaran 45 ton,” ujarnya pada Kontan, Senin (12/4).
Usai IPO, Triputra Agro Persada (TAPG) berencana bangun pabrik anyar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melaksanakan atau Initial Public Offering (IPO), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) langsung tancap gas untuk menjalankan ekspansi usahanya. Sekretaris Perusahaan TAPG, Joni Tjeng menjelaskan perseroan ini berencana untuk membangun dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru dan 1 pabrik Palm Kernel Oil (PKO) bersamaan dengan biogas plant. Pembangunan pabrik tersebut seiring bertambahnya umur tanaman, sehingga produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) akan terus meningkat. Selain itu, TAPG tengah mengkaji untuk membangun Bio-CNG Plant sebagai bentuk komitmen perusahaan ini untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca. Lebih rincinya, Triputra Agro akan membangun satu PKS di Kalimantan Tengah dan satu pabrik kelapa sawit lagi di Kalimantan Timur. “Untuk capex sebagai contoh 45 ton per jam membutuhkan biaya di kisaran Rp 135 miliar - Rp140 miliar, semua pendanaan untuk kedua PKS berasal dari kas internal perusahaan. Kami berencana membangun pabrik dengan kapasitas di kisaran 45 ton,” ujarnya pada Kontan, Senin (12/4).