Usai Jepang, Yamaha R25 mengaspal di AS & Eropa



JAKARTA. Usai merambah pasar ekspor sepeda motor ke Jepang, PT Yamaha Motor Manufacturing Indonesia melirik pasar ekspor ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Adapun sepeda motor yang dipersiapkan mengaspal di AS dan Eropa itu adalah R25.

Mohammad Masykur, Asisten General Marketing PT Yamaha Motor Manufacturing Indonesia bilang, ekspor sepeda motor R25 ke AS dan Eropa dimulai 2015. "Awal tahun 2015 akan kami rilis," kata Masykur kepada KONTAN, Minggu (30/11).

Jika ekspor ke AS dan Eropa terealisasi, portofolio negara tujuan ekspor sepeda motor Yamaha Indonesia bertambah banyak. Sebelumnya, Yamaha Indonesia sudah berhasil mengekspor beberapa tipe sepeda motor ke Jepang, Filipina, dan Vietnam.


Untuk ekspor R25 ini, Yamaha Indonesia telah mempersiapkan produksi berkapasitas produksi 3.000 unit per bulan. Angka produksi ini untuk melayani penjualan domestik dan juga ekspor.

Selain mengekspor R25, Yamaha Indonesia juga mengekspor sepeda motor R15, V-Ixion, dan Jupiter. Mengacu data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sampai dengan Oktober 2014, ekspor sepeda motor Yamaha tercatat 12.500 unit.

Ekspor terbanyak dibukukan sepeda motor V-Ixion sebanyak 5.100 unit. Menyusul ekspor R15 sebanyak 4.200 unit, Jupiter sebanyak 3.200 unit, dan R25 sebanyak 1.520 unit. Sampai akhir tahun ini, Yamaha menargetkan ekspor R25 naik menjadi 4.200 unit, V-Ixion menjadi 5.500 unit dan Jupiter menjadi 3.700 unit.

"Tahun 2015 nanti, kami optimistis ada kenaikan ekspor karena akan ada produk baru," kata Masykur yang enggan memberi perincian soal nama sepeda motor anyar yang akan mereka ekspor itu.

Sampai Oktober 2014, ekspor Yamaha Indonesia ini baru mencapai 0,59% dari kinerja penjualan Yamaha keseluruhan. Mengacu data AISI, penjualan sepeda motor sampai Oktober tercatat sebanyak 2.099.578 unit.

Walaupun ekspor Yamaha saat ini masih terbilang kecil, dalam waktu empat tahun ke depan, Yamaha Indonesia membidik kenaikan ekspor naik berlipat ganda. "Target ekspor sepeda motor kami tahun 2017 adalah 100.000 unit per tahun," terang Masykur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan