JAKARTA. Rencana pemerintah menghapus insentif untuk low cost green car (LCGC) tidak menghentikan niat pemerintah mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Pemerintah akan melanjutkan program kendaraan ramah lingkungan dengan program low carbon emission vehicle (LCEV). I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate), Kementerian Perindustrian, bilang, insentif untuk LCGC akan digeser untuk pengembangan LCEV. "Di LCEV tidak ada plafon harga seperti LCGC, karena itu kami tidak menyebut sebagai kendaraan murah, tetapi kendaraan hemat dan emisi rendah," kata Putu, Selasa (11/4). Menurut Putu, akan ada perhitungan konsumsi bahan bakar dan karbon yang dihasilkan, sehingga emisi kendaraan bisa terkontrol. Terkait insentif, Putu bilang belum ada keputusan.
Usai LCGC, LCEV mungkin bebas PPnBM
JAKARTA. Rencana pemerintah menghapus insentif untuk low cost green car (LCGC) tidak menghentikan niat pemerintah mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Pemerintah akan melanjutkan program kendaraan ramah lingkungan dengan program low carbon emission vehicle (LCEV). I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate), Kementerian Perindustrian, bilang, insentif untuk LCGC akan digeser untuk pengembangan LCEV. "Di LCEV tidak ada plafon harga seperti LCGC, karena itu kami tidak menyebut sebagai kendaraan murah, tetapi kendaraan hemat dan emisi rendah," kata Putu, Selasa (11/4). Menurut Putu, akan ada perhitungan konsumsi bahan bakar dan karbon yang dihasilkan, sehingga emisi kendaraan bisa terkontrol. Terkait insentif, Putu bilang belum ada keputusan.