KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham bakal diramaikan oleh rencana pembelian kembali (
buyback) saham sejumlah emiten. Ada beberapa emiten Indeks LQ45 yang mengumumkan akan membeli kembali sahamnya yang beredar di pasar saham. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) misalnya. Emiten farmasi ini akan melakukan pembelian kembali sahamnya mulai 16 Mei 2024 hingga 15 Mei 2025 mendatang. Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan, nilai nominal saham yang akan dibeli kembali maksimum Rp 1 triliun, dengan jumlah saham maksimum 625 juta saham. KLBF membatasi harga pembelian maksimum sebesar Rp 1.600 per saham. "Pembelian kembali saham diharapkan memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental," ungkap Vidjongtius, akhir pekan lalu.
KLBF mengumumkan akan mengadakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 16 Mei 2024.
Baca Juga: Wajah Bursa Asia Beragam Menjelang Keputusan Bank Sentral pada Senin (8/4) Selain KLBF, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) juga mengumumkan rencana
buyback saham sebanyak-banyaknya 75 juta saham dengan nilai maksimal Rp150 miliar. Rencana
buyback akan dilakukan setelah persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB 16 Mei mendatang. Jumlah saham yang akan dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya 0,54% dari modal disetor SRTG atau sebesar 75 juta lembar saham. Manajemen mengungkapkan, SRTG melakukan
buyback dengan dua pertimbangan utama yaitu, sehubungan dengan pelaksanaan program insentif jangka panjang untuk karyawan. Selain itu, SRTG memandang bahwa harga pasar saham saat ini belum mencerminkan nilai atau kinerja yang sesungguhnya, walaupun telah menunjukkan kinerja yang bagus. Selain itu, satu lagi perusahaan LQ45 yang akan melakukan
buyback sahamnya adalah PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP). Emiten semen ini menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp 895 miliar untuk
buyback. Aksi
buyback saham dikarenakan INTP meyakini bahwa saham perusahaan saat ini sedang
undervalued. “Pembelian kembali saham ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan dan memperbaiki persepsi pasar terhadap INTP yang saat ini masih dalam posisi net-cash, sehingga manajemen yakin dengan masa depan Perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi. INTP akan menggelar RUPSLB pada 15 Mei 2024. Sehingga, pembelian kembali saham akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPS. Periodenya dimulai sejak tanggal 15 Mei 2024 hingga 31 Desember 2024.
Baca Juga: Perusahaan Jasa Internet Remala Abadi (DATA) Bidik IPO Rp 57,2 miliar Saham KLBF, INTP, dan SRTG memang masih dalam tren penurunan. Saham KLBF misalnya, sejak awal tahun ini sudah menurun 8,07%. Mengutip RTI, price earning ratio (PER) saham KLBF 25,07 kali dengan price book value (PBV) 3,24 kali. Sedangkan saham INTP sudah turun 8,24% sejak awal tahun ini. PER dan PBV saham INTP masing-masing berada di 16,28 kali dan 1,51 kali. Lalu, saham SRTG turun 9,15% secara year to date. Saham SRTG diperdagangkan di PER -1,99 kali dan PBV 0,14 kali.
Buyback bisa menjadi sinyal bahwa manajemen yakin dengan prospek perusahaannya. Terkadang,
buyback dapat membuat kinerja saham terdongkrak lantaran akan ada peningkatan permintaan saham yang sedang tertekan harganya. Terhadap ketiga saham di atas, konsensus analis yang tercatat di Bloomberg merekomendasikan beli ketiga saham ini. Target harga KLBF adalah Rp 1.700 per saham. Lalu, target harga INTP Rp 10.987 dan target harga SRTG Rp 2.680 per saham. Pada perdagangan Jumat (5/4) lalu, harga saham KLBF ditutup di Rp 1.480, INTP Rp 8.625, dan SRTG Rp 1.490 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Narita Indrastiti