Usai melantai di bursa, Triniti Land (TRIN) targetkan marketing sales Rp 800 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perintis Triniti Properti Tbk (Triniti Land) resmi menjadi perusahaan terbuka dengan kode saham TRIN, yang sahamnya dapat dimiliki publik, Rabu (15/1). 

Usai melantai di bursa, Direktur Utama PT Perintis Triniti Properti Tbk Ishak Chandra menargetkan marketing sales sepanjang 2020 bisa mencapai Rp 800 miliar. Target tersebut tumbuh 100% dari angka yang dipasang tahun 2019 yaitu Rp 400 miliar. Di mana dari target marketing sales 2019 tersebut sudah tercapai 84%. 

Baca Juga: Harga saham Triniti Land (TRIN) melesat 70% pada perdagangan perdana di bursa


"Marketing sales nanti dari Collins di Serpong dan dari Batam. Jadi tiga tahun ke depan akan banyak proyek," jelas Ishak, Rabu (15/1). 

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Triniti Land memiliki proyek di Batam bernama Marc's Boulevard Batam yang memiliki gross development value (GDV) Rp 5 triliun-Rp 6 triliun. Rencananya proyek ini akan memiliki kontribusi marketing sales terbesar di tahun ini yaitu sekitar 20%. 

Proyek Collins saat ini sedang dalam proses pengerjaan menggali basement dan membuat struktur atas. Dalam pembangunan ini, Triniti Land menggandeng PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target selesai 22 bulan ke depan. Sedangkan proyek di Batam ditargetkan selesai dalam 30 bulan ke depan. 

Selain itu, untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan fokus membidik pasar milenial dengan usia sekitar 29 tahun-33 tahun. 

Wakil Direktur Utama Triniti Land Bong Chandra menjelaskan dua produknya yaitu The Scoot Home Studio dan The Scoot Co-living.

Saat ini produk yang sudah digarap adalah The Scoot Home Studio, yaitu hunian dengan konsep adaptable furniture. Perusahaan menyediakan 400 unit dan saat ini sudah terjual 80 unit. Perusahaan menjual dengan harga sekitar Rp 600 juta. 

Baca Juga: IPO Triniti Land kelebihan permintaan 3,17 kali

Dari rencana bisnis tersebut, perusahaan menargetkan tahun ini bisa mencetak laba bersih sekitar Rp 90 miliar-Rp 110 miliar. Sedangkan kondisi laba bersih perusahaan per Juni 2019 tercatat sebesar Rp 49,41 miliar, dari target Rp 65 miliar. 

Kemudian pada periode Juni 2019 perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 131,79 miliar, atau naik 52,83% secara tahunan (yoy). Terutama karena naiknya penjualan apartemen The Smith sebesar Rp 66,18 miliar. 

Sementara itu, beban pokok penjualan perusahaan tercatat sebesar Rp 91,5 miliar atau naik 32,8% yoy. Hal ini disebabkan oleh adanya beban pokok penjualan apartemen The Smith dan Springwood sebesar Rp 22,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi