KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) nyaman menanjak di zona hijau hingga menutup perdagangan Rabu (15/5) dengan penguatan 1,36%. Penguatan ini mendongkrak IHSG ke posisi 7.179,83. Lonjakan IHSG diikuti oleh mayoritas indeks saham. Contohnya LQ45 yang menguat 0,99%, IDX30 naik 0,81% dan Kompas100 melejit 1,17%. Saham emiten dari grup konglomerat Prajogo Pangestu juga kompak melonjak, bahkan beberapa di antaranya menembus rekor harga tertinggi
(all time high). Empat saham Prajogo yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (
TPIA), PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (
CUAN) berada di barisan atas saham penggerak IHSG. Masing-masing menguat 7,55%, 8,31%, 7,29% dan 6,80%.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengamati lonjakan harga saham emiten Prajogo Pangestu memberikan dorongan yang signifikan. Apalagi, BREN dan TPIA yang kini berada di tiga besar saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Rebalancing Indeks MSCI, TPIA Masuk Gantikan TOWR dan SMGR Sukarno melihat pasar merespons positif masuknya TPIA ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard Index. Di samping efek dari saham Prajogo Pangestu, Sukarno melihat katalis positif juga datang dari rilis data neraca perdagangan yang di atas konsensus. Meski melandai, tapi neraca perdagangan Indonesia April 2024 masih mengalami surplus, yakni sebesar US$ 3,56 miliar. Posisi surplus ini sudah bertahan selama empat tahun atau sejak Mei 2020. Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menambahkan, penguatan IHSG tak hanya ditopang oleh saham Prajogo Pangestu. Saham
big caps lainnya juga berkontribusi cukup besar, terutama big bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (
BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (
BBNI). Dengan perimbangan ini, William menilai penguatan IHSG menjadi lebih sehat. "Penguatan IHSG tidak hanya dibawa oleh saham-saham Prajogo, tapi juga ada
rebound dari saham-saham
big banks. Jadi kali ini penguatannya lebih solid dan memungkinkan untuk menyudahi fase
bottoming IHSG," kata William kepada Kontan.co.id, Rabu (15/5).
Baca Juga: IHSG Melonjak ke 7.179 Rabu (15/5), TPIA, TLKM, AMMN Paling Banyak Diburu Asing Secara teknikal, William mengamati
demand zone sudah terbentuk pada area 7.000-7.180. Dia pun menaksir IHSG pada perdagangan Kamis (16/5) akan bergerak
mixed dengan arah menguat. Jika level 7,180 tertembus, maka IHSG bisa menuju
resistance berikutnya di level 7.224.
Research Analyst Phintraco Sekuritas Arsita Budi Rizqi turut melihat IHSG berpotensi melanjutkan
rebound dengan menguji
resistance di level 7.250. Sedangkan
support berada di 7.100. Secara eksternal, pelaku pasar akan mencermati rilis perkembangan data ekonomi dari Amerika Serikat dan Jepang. Sebagai rekomendasi, Arsita menyarankan untuk melirik saham BMRI, BRPT, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (
BBTN), PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA) dan PT Astra Otoparts Tbk (
AUTO). William memilih saham BBRI, MDKA, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (
JPFA) dan PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA). Sedangkan Sukarno menjagokan saham BBTN, PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (
INKP) dan PT Timah Tbk (
TINS). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati