KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, berhasil memenangkan lelang Wilayah Kerja (WK) Melati dalam kerja sama dengan mitra konsorsium Sinopec International Energy Investment Holdings Limited dan KUFPEC Regional Ventures (Indonesia) Limited. Pengumuman pemenang lelang ini dilakukan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Dadan Kusdiana, dalam acara Indonesia-China Energy Forum ke-7 (ICEF) di Bali pada Jumat (6/9). Wilayah Kerja Melati yang dimenangkan oleh konsorsium PHE menyumbang proporsi signifikan terhadap total investasi lelang WK Migas Tahap I Tahun 2024.
Baca Juga: Realisasikan Pengeboran Sumur Migas Sepanjang Agustus Naik 21,5% Komitmen Pasti yang diajukan mencapai US$ 12.700.000 dengan bonus tanda tangan sebesar US$ 200.000. WK Melati ini meliputi area seluas 8.453,7 km², baik di lepas pantai maupun daratan, dengan estimasi sumber daya sebesar 850 juta barrel minyak dan 4,7 triliun cubic feet gas.
Strategi PHE dan Dukungan Pemerintah
Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, menyatakan bahwa penunjukan WK Melati oleh Pemerintah merupakan dukungan penting untuk keberlanjutan pengembangan potensi eksplorasi dalam negeri oleh Pertamina. “Kami percaya amanah pengelolaan WK Melati dari Pemerintah dan juga rangkaian amanah pengelolaan WK eksplorasi sebelumnya seperti WK West Ganal, WK Peri Mahakam, serta WK Bunga merupakan amanah yang perlu kami jaga untuk kami realisasikan potensinya sebaik-baiknya menggunakan teknologi dan operasi yang unggul agar Pertamina terus menambah jumlah sumber daya migas domestik demi ketahanan energi nasional," kata Chalid dalam keterangan resmi, Jumat (6/9).
Baca Juga: Pertamina Hulu Sanga Sanga Berhasil Bor 84 Sumur Onshore Terdalam PHE saat ini terus mengeksplorasi potensi di Indonesia Timur dan laut dalam. WK Melati, sebagai new play frontier basin, diharapkan dapat membuka peluang baru di wilayah sekitar, menjadikan Sulawesi sebagai sweetspot migas berikutnya jika potensinya terbukti komersial.
Kontribusi dan Strategi PHE
Pada tahun 2023, PHE memberikan kontribusi 68% dari produksi minyak nasional dan 33% dari produksi gas nasional. Akuisisi WK Eksplorasi adalah strategi bisnis utama PHE untuk menjaga laju produksi migas masa depan dan memperkuat posisi Pertamina sebagai pemain utama dalam produksi migas domestik.
Baca Juga: Berikut Pemenang Lelang WK Migas Tahap I 2024 Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pemangku kepentingan. VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Subholding Upstream Pertamina terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi hulu migas dan menjaga ketahanan energi nasional. “Kami berharap WK Melati, saat beroperasi, dapat mendukung upaya Pertamina dalam meningkatkan produksi migas nasional dan menjaga ketahanan energi di Indonesia,” ungkap Fadjar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .