Usai Mencaplok 30% Saham GEMS, ABM Investama (ABMM) Perkuat Sinergi Bisnis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) resmi mengempit 30% kepemilikan saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada 16 September 2022. ABMM secara efektif memiliki 30% saham GEMS melalui PT Radhika Jananta Raya (RJR). Radhika Jananta Raya merupakan anak perusahaan ABMM yang dimiliki sepenuhnya secara tidak langsung

ABMM mengempit 1,76 miliar saham  yang mewakili 30% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor dari GEMS. Adapun ABMM tidak memiliki saham GEMS sebelum transaksi

Direktur ABM Investama, Adrian Erlangga menyatakan, pembelian saham GEMS merupakan bagian dari upaya ABMM untuk memperkuat kerja sama jangka panjang antara ABMM dengan GEMS.


Baca Juga: Beli 30% Saham GEMS, ABM Investama (ABMM) Raih Pinjaman dari Bank Mandiri (BMRI)

“Kerjasama dengan GEMS ini sudah berlangsung lama. ini bukan kerjasama pertama, tapi sudah bertahun-tahun kami bekerja sama degan mereka. Jadi kepemilikan saham ini hanya sebagian langkah saja agar kerjasama kedua belah pihak semakin erat,” terang Adrian kepada Kontan.co.id, Selasa (20/9). Selain itu, pembelian saham ini juga turut meningkatkan sinergi antara kedua belah pihak.

Toh, sebelumnya GEMS juga telah menggunakan jasa pertambangan ABMM. Misalkan, PT Cipta Kridatama yang merupakan anak usaha ABMM telah menandatangani kontrak jasa pertambangan bersama PT Borneo Indobara (anak usaha GEMS) untuk area tambang di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan yang berlaku sampai dengan Desember 2025. Kontrak ini diteken pada Oktober tahun lalu

Cipta Kridatama merupakan penyedia jasa kontraktor pertambangan yang kegiatan usahanya meliputi jasa pertambangan hulu sampai hilir dimulai dari pemindahan lapisan penutup, penyewaan alat untuk pengambilan batubara, eksplorasi, pengangkutan batubara, peledakan dan sebagainya.  

Tahun ini, ABMM menargetkan produksi batubara sebanyak 13,4 juta ton sampai 14 juta ton. “Per semester satu kira-kura sudah tercapai setengah,” sambung dia.

Baca Juga: Aksi Merger dan Akuisisi di Indonesia Semakin Marak, Ini Korporasi yang Terlibat

Per semester pertama 2022, ABMM membukukan laba bersih senilai US$ 95,48 juta. Angka ini naik 73,7% dari laba bersih di semester pertama 2021 yang hanya US$ 54,97 juta.

Kenaikan laba bersih sejalan dengan kenaikan pendapatan ABMM, dimana pada periode enam bulan pertama 2022, ABMM membukukan pendapatan senilai US$ 652,20 juta. Realisasi ini naik 51,81% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 429,60 juta.

Seiring dengan harga batubara yang solid, tahun ini Adrian meyakini laba bersih yang diraup GEMS akan jauh lebih tinggi daripada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati