KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indosat Ooredoo Hutchison telah memiliki sejumlah rencana bisnis, termasuk langkah ekspansi jangkauan layanan. Hal ini dilakukan setelah merger antara Indosat dan Hutchison resmi terjadi di awal tahun ini.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Steve Saerang mengatakan, IOH akan membangun 11,400 site baru sebelum tahun 2025 serta memperluas jangkauan ke 7.660 desa hingga tahun 2025 mendatang. “Untuk biaya belum dapat saya sampaikan pada saat ini, karena setelah merger kami masih akan melakukan proses integrasi dan melihat efisiensi secara keseluruhan untuk selanjutnya menentukan prioritas investasi,” jelas Steve kepada Kontan.co.id (10/2).
Seperti diketahui, PT Indosat Tbk (
ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia telah menandatangani Akta Penggabungan No.09 tertanggal 4 Januari 2022. Penggabungan keduanya menghasilkan entitas hasil merger yang kini bernama Indosat Ooredoo Hutchison.
Baca Juga: RUPSLB PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia Steve menuturkan, IOH saat ini memang berfokus pada kualitas layanan pengguna pasca bergabungnya Indosat Ooredoo dan Hutchison3Indonesia. Visi IOH saat ini adalah bisa menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia. Selain mengagendakan rencana ekspansi perluasan jaringan, IOH juga akan terus menghadirkan produk dan solusi yang relevan dengan kebutuhan pelanggan yang terus berkembang. Steve berujar, produk dan solusi yang akan hadir ke depan terdiri atas produk digital dan berbagai inovasi untuk layanan
enterprise. Salah satu contoh produk yang sebelumnya telah dihadirkan antara lain UCan yang telah meluncur 2 minggu sejak merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia. UCan sendiri merupakan produk
digital loan atau pinjaman digital hasil kerjasama dengan Bank QNB.
“Produk ini adalah hasil kerjasama dengan QNB Indonesia yang diharapkan dapat mendukung UMKM di Indonesia dengan pinjaman yang dapat langsung disetujui (instant approval) untuk produktivitas UMKM yang merupakan penggerak roda perekonomian Indonesia,” tutur Steve. Steve belum merinci berapa jumlah target penambahan pelanggan baru di tahun 2022 maupun posisi jumlah pelanggan perusahaan per akhir tahun 2021 lalu. Namun, Steve berharap dengan prospek sektor telekomunikasi yang lebih cerah di tahun 2022, IOH dapat memainkan peran yang semakin penting di tengah upaya masyarakat dan bisnis untuk bangkit kembali dari pandemi Covid-19. “Gaya hidup masyarakat serta operasional bisnis perusahaan yang semakin digital akan membutuhkan keandalan konektivitas dan penawaran produk/solusi yang simpel, transparan, dan relevan dari operator telekomunikasi,” pungkas Steve. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari