KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan penggabungan atau merger atas 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo target terhadap produksi Crude Palm Oil (CPO) juga sudah mulai dibidik. Untuk diketahui, PalmCo digadang-gadang akan menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600 ribu hektare pada 2026, dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia. Sedangkan SupportingCo akan menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan unggul. Mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi dan divestasi aset, pengelolaan tanaman perkebunan, diversifikasi usaha, serta green business.
Usai Merger, PTPN Targetkan Produksi CPO pada Tahun 2024 Capai 2,5 Juta Ton
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan penggabungan atau merger atas 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo target terhadap produksi Crude Palm Oil (CPO) juga sudah mulai dibidik. Untuk diketahui, PalmCo digadang-gadang akan menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600 ribu hektare pada 2026, dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia. Sedangkan SupportingCo akan menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan unggul. Mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi dan divestasi aset, pengelolaan tanaman perkebunan, diversifikasi usaha, serta green business.