KONTAN.CO.ID - BATAM. Medco E&P Natuna Ltd (Medco E&P) terus mempercepat proyek-proyek hulu minyak dan gas bumi (migas) untuk menggenjot produksi migas di Tanah Air. Setelah mengoperasikan West Belut pada September 2024, kini Medco tengah mempercepat pengembangan proyek Terubuk yang ditargetkan selesai tahun depan. SVP Offshore Asset Medco E&P Indonesia Tenny Wibowo mengatakan, selain mengerjakan Proyek Forel dan Bonang yang saat ini telah menyelesaikan pembangunan konversi pembangunan kapal tanker menjadi floating storage production and offloading (FPSO) atau unit penyimpanan dan pembongkaran produksi migas terapung, Medco saat ini tengah mengembangkan proyek Terubuk.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten Migas di Tengah Fluktuasi Harga Komoditas Proyek West Belut dan Terubuk berlokasi di Natuna, Kepulauan Riau. Produksi gas dari West Belut bisa mencapai sebesar 40 mmscfd yang telah onstream pada September 2024. "West Belut sudah onstream alhamdulillah pada September 2024. Sekarang sedang berjalan proyek Terubuk itu membangun dua platform nanti ada pipa terus dikoneksi ke fasilitas existing," kata Tenny di Batam, Senin (30/9). "Kalau proyek Terubuk nanti kami harus mengirim 60 mmscfd ke pembeli tahun 2025," tambahnya.
Proyek West Belut ditargetkan selesai 2025 akan menjadi benchmark terhadap proyek-proyek sejenis yang dilakukan kontraktor kontrak kerja sama (K3S) lainnya. Lapangan West Belut ditemukan pada 1998 melalui sumur Belut-3, dengan temuan sekitar 80 kaki lapisan gas dan 160 kaki lapisan minyak di Formasi Arang, Udang, dan Syn-Rift. Sumur West Belut-2 dieksplorasi pada 1999 dan menginformasi 26 kaki lapisan gas di formasi Lower Arang. Serta eksplorasi pada Sumur Belut-1 pada Q3 2020 untuk menginformasi keberadaan hidrokarbon di formasi Udang. Tujuan proyek West Belut untuk memonetisasi penemuan cadangan yang belum dikembangkan serta memaksimalkan nilai aset di South Natuna Sea Block B. Proyek West Belut selesai sesuai jadwal dan anggaran, dengan semua fase konstruksi dan pemasangan yang berhasil dilaksanakan oleh Medco EP Natuna. Pencapaian lebih dari 1 juta jam kerja/
safe man hours tanpa
lost time injury (LTI). Proyek ini menciptakan banyak lapangan kerja, berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal, dan meningkatkan ketahanan energi.
Baca Juga: Menteri ESDM Kaji Ulang Rencana Ekspor Listrik Hijau Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) siap membuka peluang untuk mengakuisisi blok migas baru di wilayah strategis di Indonesia, Asia Tenggara, dan Timur Tengah.
Selain mengejar peluang akuisisi, Medco Energi juga akan fokus pada pertumbuhan organik dengan mengembangkan proyek-proyek baru. Saat ini, emiten berkode saham MEDC tersebut tengah menggarap beberapa proyek yang signifikan, termasuk lapangan West Belut yang berlokasi di Blok B Laut Natuna Selatan, Kepulauan Riau. Selain itu, pengembangan di lapangan Terubuk-5, Blok B South Natuna Sea, yang dijadwalkan mulai berproduksi pada 2025. Proyek ini telah menunjukkan hasil positif dengan potensi produksi sebesar 2.287 barel minyak per hari, 32,89 juta kaki kubik gas per hari, dan 304,1 barel kondensat per hari. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi