Usai pertemuan Jokowi-Prabowo, ini harapan Apindo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akhirnya bertemu, kemarin (13/7). Ini merupakan pertemuan yang pertama kalinya usai kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani pun merespon positif adanya pertemuan kedua pihak. Menurutnya, selain berdampak positif bagi masyarakat dan dunia usaha, pertemuan ini juga menunjukkan adanya demokrasi yang sudah matang di Indonesia.

"Pesannya sangat positif, jadi setelah adanya persaingan, setelah semuanya usai, semuanya bersatu kembali," tutur Hariyadi kepada Kontan.co.id, Minggu (14/7).


Meski sudah ada rekonsiliasi, Hariyadi pun mengatakan pengusaha tinggal menunggu presiden untuk membentuk kabinet dan menentukan program-program prioritas apa yang akan dikerjakan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, usai pertemuan Jokowi dengan Prabowo, presiden terpilih akan lebih mudah menata kembali program pemerintah karena tak harus menghadapi masalah politik lagi.

Hariyadi pun menyebutkan empat hal yang menurutnya harus segera dilakukan pemerintah. Pertama melakukan amendemen Undang-Undang Tenaga Kerja.

"Ini momentumnya, harus segera dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja dan untuk meningkatkan daya saing pekerja. (Adanya perubahan UU) supaya nanti penyerapannya lebih tinggi, apalagi kita lihat sekarang ini penyerapannya, khususnya dari sektor formal, semakin rendah," terang Hariyadi.

Kedua, dia pun berharap adanya pembenahan dalam paket kebijakan ekonomi khususnya satuan tugas yang ada. Dia berharap, satgas-satgas tersebut bisa diefektifkan.

Ketiga, Apindo pun berharap dilakukan reformasi perpajakan khususnya dalam penurunan pajak penghasilan (PPh) baik PPh badan maupun PPh orang pribadi. Dia mengatakan, adanya penurunan PPh ini akan membuat kepatuhan membayar pajak semakin meningkat juga mendorong perusahaan untuk lebih ekspansif.

Dengan begitu, langkah ini pun dipercaya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. "Dengan begitu kan uang ada di masyarakat, jangan lupa bahwa pendorong ekonomi sebagian besar adalah konsumsi rumah tangga," ujar Hariyadi.

Keempat, pemerintah pun diharapkan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Dia berharap ekspor bisa ditingkatkan dan impor bisa dikendalikan dengan mendorong industri bahan baku atau industri subsitusi impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto