KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen menjadi katalis penting yang signifikan menggerakkan pasar dalam beberapa waktu terakhir. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan sempat menembus level tertinggi (
all time high) pada pekan lalu. Gelombang pertama musim pembagian dividen datang dari saham emiten bank berkapitalisasi pasar jumbo (big caps). Empat bank big caps PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (
BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (
BBNI) kompak telah mengumumkan dividen dari laba bersih tahun lalu.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengamati situasi ini turut menjadi angin segar yang membawa IHSG menyentuh level
all time high, sebelum kembali merosot pada akhir pekan. "Penguatan emiten big bank membawa optimisme ke pasar domestik, terlebih porsi dari saham-saham tersebut cukup besar terhadap IHSG," kata Miftahul kepada Kontan.co.id, Jum'at (15/3). Sejumlah analis pun menilai Dividend Payout Ratio (DPR) bank big caps relatif sesuai ekspektasi. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyoroti DPR dari empat bank big caps yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. "DPR big caps sudah sesuai ekspektasi. Menampilkan optimisme seiring lonjakan kinerja, dimana laba bersih mencatatkan rekor tertinggi," ungkap Ratih.
Baca Juga: IHSG Menguat Pada Perdagangan Senin (18/3) Pagi, EMTK, MEDC, BBRI Top Gainers LQ45 Setelah momentum saham bank, investor pun bersiap menyambut gelombang pembagian dividen berikutnya. Meski bukan jaminan akan memberi imbal hasil yang tinggi, tapi IDX High Dividend 20 bisa menjadi sarana menyaring saham-saham potensial. Seperti BBRI, BMRI, BBCA dan BBNI yang juga menjadi konstituen indeks ini. Selain saham perbankan, Ratih menilai investor juga dapat mencermati saham sektor energi yang menjadi konstituen IDX High Dividend 20. "Secara historis, saham sektor energi, khususnya batu bara memberikan DPR dan yield yang menarik," imbuh Ratih. Head of Proprietary Investment Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo mengamini saham sektor energi punya prospek pembagian dividen yang menarik. Secara kinerja, sejumlah emiten sudah in line, bahkan ada yang di atas ekspektasi. Hal itu sudah mempertimbangkan penurunan laba yang terprediksi akibat amblesnya harga komoditas, terutama batubara. "Harga sahamnya pun sudah turun jauh dibanding setahun lalu, seiring penurunan kinerja. Jadi yield-nya tetap menarik mesti tidak setinggi tahun lalu," terang Handiman. Miftahul sepakat, mayoritas dividen dari emiten batubara akan lebih rendah, sejalan dengan penurunan kinerja. Dia pun menghitung estimasi yield pembagian dividen final dari emiten batubara konstituen IDX High Dividend 20.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham yang Menarik di IDX High Dividend 20 Miftahul mengestimasikan dividen yield PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) ada di level 9,8% dengan asumsi DPR 60%. Kemudian PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) estimasi yield 6,4% dengan asumsi rasio DPR 60%. Selanjutnya, Miftahul memprediksi dividen yield PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) 18,3% dengan asumsi DPR 100%. Emiten terkait komoditas lainnya, PT United Tractors Tbk (
UNTR) diprediksi memiliki yield 6,24% dengan asumsi DPR sebesar 40%. Research Associate Panin Sekuritas Sarkia Adelia Lukman turut memprediksi emiten batubara masih memberi dividen yield yang menarik, meski tidak setinggi tahun lalu. Selain itu, emiten telekomunikasi dan komoditas emas juga menarik dicermati. Menurut Sarkia, saat ini investor masih cenderung wait and see menanti laporan keuangan emiten IDX High Dividen 20. Handiman punya pandangan berbeda, bahwa investor sudah cenderung mengakumulasi jauh sebelum emiten merilis kinerja. Dus, pelaku pasar perlu hati-hati agar tidak masuk ke dalam dividen trap. "Boleh beli asalkan punya horizon investasi jangka panjang. Sebaiknya jangan jadi dividen hunter jangka pendek karena sudah agak telat," kata Handiman.
Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya sepakat, untuk tetap selektif dalam memanfaatkan momentum dividen. Untuk saat ini, Cheril memandang saham perbankan masih bisa menjadi pilihan utama. Cheril menyodorkan BMRI dengan target harga Rp 7.700 dan stoploss pada Rp 6.950, serta BBCA dengan target harga Rp 10.800 dan stoploss Rp 9.800. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus juga menjagokan dua saham tersebut. Selain bank big caps, di jajaran saham IDX High Dividend 20 Nico melihat saham ADRO, PTBA, UNTR, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (
INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) sebagai pilihan menarik. Sedangkan Miftahul menyematkan rekomendasi
hold atau
trading buy saham ADRO (target harga Rp 2.870), ITMG (target harga Rp 28.700), dan PTBA (target harga Rp 3.150). Sementara itu, Ratih memberikan catatan bahwa meski umumnya konstituen IDX High Dividend 20 menarik diperhatikan saat musim dividen, tapi bukan berarti saham lain tidak menarik. Ratih menyoroti sejumlah saham di luar indeks tersebut dengan membagikan dividen dengan DPR dan yield atraktif. Contohnya seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk (
BNGA) dan PT Bank Mega Tbk (
MEGA) yang secara historis dalam tiga tahun terakhir membagikan DPR di atas 50%.
Baca Juga: Jelang Musim Dividen, Simak Trading Plan dan Rekomendasi Saham dari Ajaib Sekuritas Kemudian ada dari sektor non-primer (ritel dan automotif) seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (
MPMX) juga rutin membagikan dividen dalam tiga tahun terakhir dengan DPR di atas 50%.
Menjelang musim pembagian dividen, berikut trading plan dan rekomendasi saham yang menarik dicermati, yakni PTBA (target harga Rp 3.080. Support di level Rp 2.680). UNTR (Target harga Rp 26.000. Support di level Rp 23.300). Kemudian, saham BNGA (Target harga padadi level Rp 2.120. Support di level Rp 1.920) dan saham ACES (Target harga Rp 900. Support di level Rp 790). Sedangkan Handiman mengamati BNGA, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (
ADMF), PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Tbk (
BJBR) dan PT Elnusa Tbk (
ELSA) yang berpotensi memiliki yield 7%-9%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari