JAKARTA. Harga kontrak emas sempat naik ke level tertingginya di bulan Agustus. Pagi tadi, Senin (12/8) harga kontrak emas untuk pengantaran cepat reli 1,5% menjadi US$ 1.333,94 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 31 Juli lalu. Tentu ada alasan di balik reli harga emas ini. "Ada dua hal yang menjadi faktor utamanya," kata Lukman Leong, Chief Analyst Platon Niaga Berjangka, Senin (12/7). Bagi Lukman, kenaikan harga emas terjadi karena keluarnya rilis kenaikan data ekspor dan impor China pada Kamis pekan lalu. Kenaikan kinerja perdagangan China itulah yang memicu kenaikan harga emas. Sehari kemudian, China juga merilis data industri yang lebih tinggi daripada harapan pasar. Hal ini kian meningkatkan permintaan harga emas di China.
Perlu diketahui juga, selain untuk investasi, emas di China dan India dibutuhkan untuk acara resepsi pernikahan serta pemberian hadiah. Hal ini kian menguatkan posisi China sebagai konsumen emas terbesar kedua setelah India. Tengok saja, permintaan emas China di paruh pertama tahun ini naik 54%. Faktor yang kedua adalah, melemahnya data GDP Jepang. "Hal ini akan memberikan harapan yang lebih besar terhadap stimulus Abe yang lebih agresif," imbuh Lukman. Akan tetapi, Lukman meramalkan, kenaikan harga emas terbatas pada pergerakan di range US$1.270-US$1.350 per ounce troy dalam sepekan ke depan.