Usai rights issue, Bank Artos matangkan konsep menuju bank digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paska merampungkan right issue untuk meningkatkan permodalan, PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) akan fokus menyiapkan dan mematang model bisnis dalam rangka transformasi perseroan menuju bank digital.

Bank Artos menerbitkan sebanyaak 9,65 miliar saham baru dengan harga Rp 139 per lembar saham. Periode perdagangan saham rights issue itu dilakukan pada 2-8 April 2020.

Di bawah kendali PT Metamorfosisi Ekosistem Indonesia (MEI) yakni perusahan milik bankir Jerry NG dan Wealth Tranck Technology Limited (WTT) milik pengusaha Patrick Waluyo, Bank Artos tetap optimistis dalam menjalankan bisnis meskipun tantangan perbankan cukup besar saat ini di tengah pandemi virus corona (Covid-19).


Baca Juga: Jerry Ng tarik 96,5 juta saham Bank Artos dari perdagangan BEI

Tjit Siat Fun, Direktur Kepatuhan Bank Artos mengatakan, Bank Artos akan dibangun menjadi salah satu bank digital terkuat di dalam negeri yang siap menyongsong ekonomi digital yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mengoptimalkan teknologi.

Hanya saja, ia belum bersedia menjelaskan bagaimana konsep bank digital yang akan dikembangkan Bank Artos. Namun yang pasti, Bank Artos bakal berkolaborasi dengan para pelakukan ekonomi digital. "Konsepnya akan kami paparkan di lain kesempatan," ujar Tjit Siat Fun kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).

Kolaborasi dengan para pelaku ekonomi digital dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berubah, sekaligus menopang visi ekonomi digital dan seluruh ekosistemnya.

Siat Fun optimistis dan terus berkomitmen mengembangkan bisnis digital di tengah kondisi yang penuh tantangan ini. Kondisi yang terjadi sekarang menurutnya justru kian menyakinkan perseroan dengan konsep bisnis digital yang dipilih.

"Selain itu, kami juga yakin ekonomi digital dengan segala potensinya perlu ditopang dan dilayani oleh institusi finansial. Kami melihat komitmen yang tinggi dari pemerintah serta seluruh stakeholder lembaga jasa keuangan mendukung upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital." kata Siat Fun.

Ia tidak menyebutkan berapa target bisnis yang ingin dikejar Bank Artos tahun ini. Namun, Direktur Utama Bank Artos sebelumnya pernah menyebutkan menargetkan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini mencapai masing-masing Rp 3 triliun. Adapun tahun 2019, penyaluran kredit bank ini hanya Rp 251,6 miliar atau turun 34,4% YoY dan DPK Rp 110,5 miliar aau tumbuh 20,2% YoY.

Baca Juga: Duet Patrick Waluyo dan Jerry NG kuasai lebih dari 90% saham ARTO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat