JAKARTA. Risiko gagal bayar masih menjadi tantangan terbesar penyaluran kredit mikro. Agar terhindar dari masalah ini, bank biasanya sangat hati-hati memilih debitur. Walhasil, pengucuran kredit kurang optimal. Kalaupun tetap mengucurkan kredit, bank mematok bunga tinggi. Agar pinjaman mengalir lebih deras dengan bunga lebih murah, bank perlu berbagi risiko. Salah satunya berupa penjaminan kredit. Sejumlah bank BUMN dan bank pembangunan daerah (BPD) sudah menikmati fasilitas ini dalam program kredit usaha rakyat (KUR). Pemerintah, lewat Jamkrindo dan Askrindo, menanggung sebagian risiko. Bank swasta rupanya mengekor pola ini. Yang terbaru, Bank Muamalat Indonesia menggandeng United State Agency for International Development (USAID) melakukan penjaminan kredit mikro khusus perempuan. Kedua pihak menandatangani nota kesepakatan Selasa (23/8).
USAID menjamin pembiayaan mikro Muamalat
JAKARTA. Risiko gagal bayar masih menjadi tantangan terbesar penyaluran kredit mikro. Agar terhindar dari masalah ini, bank biasanya sangat hati-hati memilih debitur. Walhasil, pengucuran kredit kurang optimal. Kalaupun tetap mengucurkan kredit, bank mematok bunga tinggi. Agar pinjaman mengalir lebih deras dengan bunga lebih murah, bank perlu berbagi risiko. Salah satunya berupa penjaminan kredit. Sejumlah bank BUMN dan bank pembangunan daerah (BPD) sudah menikmati fasilitas ini dalam program kredit usaha rakyat (KUR). Pemerintah, lewat Jamkrindo dan Askrindo, menanggung sebagian risiko. Bank swasta rupanya mengekor pola ini. Yang terbaru, Bank Muamalat Indonesia menggandeng United State Agency for International Development (USAID) melakukan penjaminan kredit mikro khusus perempuan. Kedua pihak menandatangani nota kesepakatan Selasa (23/8).