JAKARTA. Rupiah diprediksi memiliki peluang untuk menguat pada Senin (1/6) karena koreksi yang terjadi pada USD di penutupan akhir pekan ini. Di pasar spot, Jumat (28/5) posisi rupiah masih melemah tipis 0,01% ke level Rp 13.211 dibanding hari sebelumnya. Serupa, di kurs tengah Bank Indonesia rupiah di hadapan USD tergelincir 0,04% di level Rp 13.211. Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan bahwa pada Senin (1/6) seharusnya bisa dijadikan rupiah untuk momentum kenaikan. Paling tidak naik dalam range yang sempit. Hal ini disebabkan oleh rilis data Prelim GDP AS kuartal satu 2015 menunjukkan kemerosotan dengan hanya bertengger di level minus 0,7% dari kuartal sebelumnya yakni 0,2%. Sehingga pada Jumat (29/5) index USD koreksi 0,06% menjadi 96,90. “Pengaruh eksternal itu besar. Karena USD sedang koreksi seharusnya rupiah punya peluang menguat tipis,” duga Putu. Walaupun memang penguatan tersebut cenderung terbatas. Sebabnya, jika berharap dari data internal masih belum ada yang mampu menjadi sentimen pendorong. “Biasanya mendekati minggu kedua baru ada data ekonomi Indonesia yang bisa memberi pengaruh. Saat ini ikut eksternal saja,” tambah Putu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
USD terkoreksi, Rupiah berpotensi menguat
JAKARTA. Rupiah diprediksi memiliki peluang untuk menguat pada Senin (1/6) karena koreksi yang terjadi pada USD di penutupan akhir pekan ini. Di pasar spot, Jumat (28/5) posisi rupiah masih melemah tipis 0,01% ke level Rp 13.211 dibanding hari sebelumnya. Serupa, di kurs tengah Bank Indonesia rupiah di hadapan USD tergelincir 0,04% di level Rp 13.211. Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan bahwa pada Senin (1/6) seharusnya bisa dijadikan rupiah untuk momentum kenaikan. Paling tidak naik dalam range yang sempit. Hal ini disebabkan oleh rilis data Prelim GDP AS kuartal satu 2015 menunjukkan kemerosotan dengan hanya bertengger di level minus 0,7% dari kuartal sebelumnya yakni 0,2%. Sehingga pada Jumat (29/5) index USD koreksi 0,06% menjadi 96,90. “Pengaruh eksternal itu besar. Karena USD sedang koreksi seharusnya rupiah punya peluang menguat tipis,” duga Putu. Walaupun memang penguatan tersebut cenderung terbatas. Sebabnya, jika berharap dari data internal masih belum ada yang mampu menjadi sentimen pendorong. “Biasanya mendekati minggu kedua baru ada data ekonomi Indonesia yang bisa memberi pengaruh. Saat ini ikut eksternal saja,” tambah Putu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News