USD/JPY menyentuh level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China serta harapan akan pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik bakal menjadi sentimen penguat pasangan USD/JPY di akhir pekan (27/12) nanti. 

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (26/12) pukul 19.24 WIB, pasangan USD/JPY terpantau masih melanjutkan reli dengan naik sebesar 0,18% pada level 109,58. Ini adalah posisi tertinggi pairing USD/JPY sejak 31 Mei 2019.

Dolar AS terus menguat seiring harapan bakal meredakan ketegangan perdagangan antara AS dan China serta kenaikan pertumbuhan global. Analis Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti menjelaskan bahwa perkembangan kontradiktif  hubungan AS-China menutup optimisme baru-baru ini. Kondisi tersebut menahan investor untuk menempatkan asetnya secara agresif. 


Baca Juga: Saham-saham ini diburu asing, berikut prospek selanjutnya

Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump sempat mengatakan bahwa AS dan China akan segera menandatangani kesepakatan perdagangan fase pertama di awal 2020. China juga mengumumkan bahwa mereka akan menurunkan tarif impor mulai 1 Januari 2020 di sekitar 850 produk AS. 

Sementara itu ketika ketegangan mereda, China justru mengkritik bahwa AS sedang campur tangan dalam masalah-masalah internal yang terkait dengan Hong Kong dan Taiwan. Lagi-lagi, pernyataan tersebut menimbulkan kembali kekhawatiran tentang konflik baru dan mendorong permintaan pasar akan safe haven termasuk yen Jepang. 

Di sisi lain, notulen rapat Bank Sentral Jepang (BoJ) pada Selasa (24/12) menunjukkan bahwa perdebatan seputar pro-kontra kebijakan moneter ultra-longgar masih terus berlangsung. Beberapa anggota mengatakan BoJ harus bekerja sama dengan pemerintah untuk melancarkan kebijakan fiskal dalam menanggulangi perlambatan ekonomi, karena ekspansi kebijakan moneter bakal membawa risiko tinggi. 

Baca Juga: Beleid Diskon Pajak Terus Dipermak Biar Ada Peminat

Salah satu anggota dewan BoJ memperingatkan bahwa asuransi jiwa akan kesulitan memenuhi kewajiban mereka jika suku bunga terus berada di area rendah. "Kebijakan moneter ultra-longgar yang diterapkan selama ini nampaknya akan semakin membebani pergerak kurs yen pada perdagangan berikutnya," jelas Sakti kepada Kontan.co.id, Kamis (26/12).

Dari sisi teknikal, indikator exponential moving average (EMA) melebar dengan arah harga naik. Ada juga Vortex Indicator (VI) yang berada pada blue over red yang melebar yang mengindikasikan harga berpotensi naik. 

Baca Juga: Makin sore, harga emas makin mengilap

Selanjutnya indikator True Strengh Indicator (TSI) berada di area 14,21 yang menunjukkan arah harga sideways. "Secara analisa teknikal, pasangan USD/JPY berpotensi lanjutkan rebound pada perdagangan selanjutnya," jelasnya. 

Rekomendasi trading pasangan USD/JPY pada Jumat (27/12) yakni buy selama harga di atas 109,70 dengan level resistance antara 109,67. Sedangkan untuk level support berada di 109,31.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati