JAKARTA. Tepat sewindu usia PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), kemarin, mereka secara resmi meluncurkan perdagangan Kontrak Gulir Emas USD (KGEUSD). Kontrak KGEUSD ini akan memakai satuan harga dolar Amerika Serikat (US$) dalam satuan troy ounce.

Perdagangan KGEUSD ini akan mengambil referensi harga emas pasar fisik di London (Loco London) dan diperdagangkan dalam satuan 100 troy ounce atau sekitar 31110,35 gram. Perubahan minimum yang ditetapkan adalah sebesar USD 0,05 per troy ounce atau setara dengan US$ 5 per satuan kontrak.

"Ini semua adalah atas desakan dari para pelaku pasar," ujar Hasan Zein Mahmud, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, pada acara peluncuran produk Kontrak Gulir Emas USD, di Hotel Shangri-La Jakarta, kemarin (10/12). Ia mengatakan bahwa bagi para pelaku, akan lebih nyaman bertransaksi dalam satuan US$ per troy ounce.

BBJ dan Bapepti telah melakukan simulasi perdagangan KGEUSD terhitung sejak 5 November hingga 5 Desember 2008 dengan menggunakan jaringan Jakarta Futures Electronic Trading System atau JAFETS. Saat ini, anda bisa melakukan perdagangan produk ini mulai pukul 07.00 - 01.30 WIB (musim panas) atau 07.00 - 02.30 WIB (musim dingin). Nantinya perdagangannya akan diperpanjang menjadi 24 jam mengikuti perdagangan emas dunia.

Meski komoditas fluktuatif, emas tetap stabil

Ketua Bapepti Deddy Saleh melihat adanya kesempatan yang baik disaat kondisi bursa efek saham sedang terpuruk. "Komoditi sekarang memang berfluktuasi, namun untuk emas, saya melihat relatif lebih stabil dan menjanjikan untuk menjadi salah satu alternatif dari investasi yang lebih aman dan menguntungkan," terang Deddy, pada kesempatan yang sama.

Untuk meramaikan perdagangan komoditas tersebut dimasa yang akan datang, Bapepti bakal mewajibkan seluruh pialang yang menjadi anggota dari bursa berjangka untuk bertransaksi produk komoditas. Ia memperkirakan pada pertengahan tahun 2009, hal tersebut sudah bisa diimplementasikan oleh seluruh anggota bursa. Hingga siang kemarin, perdagangan KGEUSD baru ditransaksikan sebanyak enam lot saja.

Maklumlah, menurut catatan BBJ, dari 72 perusahaan yang memperoleh izin pialang, baru sekitar sepuluh perusahaan saja yang bertransaksi komoditas di BBJ. "Kebanyakan pialang lebih memilih bertransaksi di forex dan indeks," ujar analis PT Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka, Ibrahim. Ia mempertanyakan likuiditas produk ini bila tidak ada ketegasan dari otoritas bursa berjangka untuk mengajak para pialang untuk turut serta meramaikan perdagangannya.

Sementara itu, menurut Leo Hadi Loe, Dewan Penasihat Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (Apepi), Indonesia kini berada dalam urutan ke-8 dalam hal produksi emas dengan nilai 150 ton per tahun. "Di Indonesia, dalam setahun emas ditransaksikan dengan nilai sebesar US$ 8,64 miliar," ujar Leo.

Bagaimana pergerakan harga emas ke depan, Leo bilang hal itu akan sangat tergantung dari posisi nilai dolar. Bila dolar naik, emas akan bertengger dikisaran US$ 750-850 per troy ounce. Sedangkan bila turun, bukan tidak mungkin harga emas akan bergerak dikisaran US$ 450-600 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Didi Rhoseno Ardi