KONTAN.CO.ID - Perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China perlu lebih seimbang dan kemungkinan harus diperkecil untuk mengurangi ketergantungan kedua negara, ujar Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer pada Kamis (4/12/2025). Ia menilai penurunan perdagangan barang sebesar 25% dengan China merupakan langkah “ke arah yang benar”.
Baca Juga: Masa Depan Drone DJI di AS Terancam, Desak Kongres Bertindak Cepat “Zona pendaratan yang tepat bagi hubungan dagang dengan China adalah perdagangan yang lebih seimbang, kemungkinan lebih kecil agar kita tidak terlalu saling bergantung, dan terfokus pada barang-barang yang tidak sensitif,” kata Greer dalam konferensi kebijakan American Growth Summit di Washington. Ia menambahkan bahwa kebijakan Presiden AS Donald Trump telah membantu mencapai keseimbangan perdagangan yang lebih baik dibanding awal masa jabatan keduanya pada Januari. “Saya rasa tidak ada yang menginginkan konflik ekonomi besar dengan China dan itu tidak sedang terjadi,” ujarnya. Greer menyebut AS memiliki banyak instrumen dalam hubungan dengan Beijing, mulai dari perangkat lunak hingga semikonduktor, dan banyak sekutu yang tertarik mengambil tindakan terkoordinasi. Namun untuk saat ini, stabilitas hubungan menjadi prioritas utama.
Baca Juga: Harga Beras Thailand Meroket Akibat Banjir, India-Vietnam Turun Ia menambahkan bahwa AS perlu memperkuat produksi industri untuk barang-barang strategis, termasuk mineral kritis.
Meski hubungan dengan China dinilai stabil, Washington masih memantau situasi setiap hari. Pernyataan Greer muncul sehari setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan China berada di jalur untuk menuntaskan komitmennya dalam perjanjian dagang AS–China, termasuk pembelian 12 juta ton kedelai, yang diperkirakan selesai pada akhir Februari 2026.