JAKARTA. Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengusulkan metode penghematan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dengan metode ini, FTUI mengklaim bisa menekan konsumsi BBM subsidi sebesar 3,622 juta kiloliter atau sebesar Rp 11,59 triliun.Dekan FTUI Bambang Soegiarto mengaku telah mengusulkan metode tersebut kepada pemerintah pada akhir Mei lalu. "Jadi kami masih menunggu kabar dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," katanya, Senin (4/6).Metode penghematan yang diusulkan FTUI sedikit berbeda dengan yang diterapkan pemerintah saat ini. Bila pemerintah menempel stiker di kendaraan yang tidak boleh meminum BBM subsidi, maka FTUI kebalikannya. "Kami menempelkan stiker pada kendaraan yang memakai BBM subsidi," kata Bambang.Henky Setiawan Nugroho, salah satu tim perumus usulan ini, menjelaskan, dasar pemikirannya adalah karena yang ingin dihitung adalah jumlah konsumsi BBM subsidi setiap tahunnya. Dengan demikian, dia berharap perhitungan tersebut bisa dipakai dalam penyusunan anggaran pada tahun berikutnya. Ada dua stiker yang ditempelkan dalam metode ini. Stiker pertama adalah Stiker Pengendalian BBM bersubsidi. Stiker kedua adalah Stiker Informasi Spesifikasi RON BBM.Menurut Henky Tambunan, salah satu pengusul metode ini, stiker pertama yang berwenang membuatnya adalah pemerintah. Sedangkan, stiker kedua adalah stiker penunjuk yang dibuat Gaikindo berdasar pada rekomendasi dan spesifikasi pabrikan dengan aturan dari Kementrian ESDM."Pabrik kan memang sudah harus memberikan rekomendasi sebaiknya kendaraan ini diiisi oleh BBM bersubsidi atau tidak. Jadi, penempelan stiker akan diberikan sesuai rekomendasi dari pabrik," ujar Henky yang juga dosen FTUI ini. Stiker RON BBM ini akan menggunakan teknologi RFID yang berfungsi sebagai informasi yang dapat mengaktifkan mesin pompa bensin BBM bersubsidi di setiap SPBU agar dapat lakukan pengisian. BPH Migas akan bertanggungjawab untuk mendistribusikan RFID Reader ke seluruh SPBU.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Usul cara hemat BBM, FTUI klaim bisa hemat Rp 11 T
JAKARTA. Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengusulkan metode penghematan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dengan metode ini, FTUI mengklaim bisa menekan konsumsi BBM subsidi sebesar 3,622 juta kiloliter atau sebesar Rp 11,59 triliun.Dekan FTUI Bambang Soegiarto mengaku telah mengusulkan metode tersebut kepada pemerintah pada akhir Mei lalu. "Jadi kami masih menunggu kabar dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," katanya, Senin (4/6).Metode penghematan yang diusulkan FTUI sedikit berbeda dengan yang diterapkan pemerintah saat ini. Bila pemerintah menempel stiker di kendaraan yang tidak boleh meminum BBM subsidi, maka FTUI kebalikannya. "Kami menempelkan stiker pada kendaraan yang memakai BBM subsidi," kata Bambang.Henky Setiawan Nugroho, salah satu tim perumus usulan ini, menjelaskan, dasar pemikirannya adalah karena yang ingin dihitung adalah jumlah konsumsi BBM subsidi setiap tahunnya. Dengan demikian, dia berharap perhitungan tersebut bisa dipakai dalam penyusunan anggaran pada tahun berikutnya. Ada dua stiker yang ditempelkan dalam metode ini. Stiker pertama adalah Stiker Pengendalian BBM bersubsidi. Stiker kedua adalah Stiker Informasi Spesifikasi RON BBM.Menurut Henky Tambunan, salah satu pengusul metode ini, stiker pertama yang berwenang membuatnya adalah pemerintah. Sedangkan, stiker kedua adalah stiker penunjuk yang dibuat Gaikindo berdasar pada rekomendasi dan spesifikasi pabrikan dengan aturan dari Kementrian ESDM."Pabrik kan memang sudah harus memberikan rekomendasi sebaiknya kendaraan ini diiisi oleh BBM bersubsidi atau tidak. Jadi, penempelan stiker akan diberikan sesuai rekomendasi dari pabrik," ujar Henky yang juga dosen FTUI ini. Stiker RON BBM ini akan menggunakan teknologi RFID yang berfungsi sebagai informasi yang dapat mengaktifkan mesin pompa bensin BBM bersubsidi di setiap SPBU agar dapat lakukan pengisian. BPH Migas akan bertanggungjawab untuk mendistribusikan RFID Reader ke seluruh SPBU.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News