Jakarta. Sinyal positif dari Arab Saudi berhasil memberi tenaga bagi harga minyak mentah WTI untuk merangkak naik dari kejatuhan dalam akhir pekan lalu. Hanya saja menurut analis, kini pasar masih dibalut ketidakpastian yang bisa memicu harga minyak WTI koreksi lagi. Mengutip Bloomberg, Senin (26/9) pukul 16.07 WIB harga minyak WTI kontrak November 2016 di New York Mercantile Exchange terangkat 0,22% di level US$ 44,58 per barel dibanding hari sebelumnya. Bahkan harga sudah melesat 1,64% dalam sepekan terakhir. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengatakan sinyal positif yang datang dari pernyataan Arab Saudi menjadi katalis utama pendorong harga minyak WTI. Arab menawarkan pemangkasan produksi ke level Januari 2016 lalu dengan syarat Iran juga melakukan penahanan produksinya.
Usulan Arab Saudi masih pacu harga minyak
Jakarta. Sinyal positif dari Arab Saudi berhasil memberi tenaga bagi harga minyak mentah WTI untuk merangkak naik dari kejatuhan dalam akhir pekan lalu. Hanya saja menurut analis, kini pasar masih dibalut ketidakpastian yang bisa memicu harga minyak WTI koreksi lagi. Mengutip Bloomberg, Senin (26/9) pukul 16.07 WIB harga minyak WTI kontrak November 2016 di New York Mercantile Exchange terangkat 0,22% di level US$ 44,58 per barel dibanding hari sebelumnya. Bahkan harga sudah melesat 1,64% dalam sepekan terakhir. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengatakan sinyal positif yang datang dari pernyataan Arab Saudi menjadi katalis utama pendorong harga minyak WTI. Arab menawarkan pemangkasan produksi ke level Januari 2016 lalu dengan syarat Iran juga melakukan penahanan produksinya.