JAKARTA. DPP Partai Demokrat telah menyatakan sikap mempertahankan pelaksanaan pilkada langsung yang telah berjalan selama 10 tahun terakhir ini. Meski begitu, Demokrat mengusulkan agar tahapan pelaksanaan pilkada dapat dikurangi sehingga meminimalisasi terjadinya praktik politik uang. Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Nurpati menjelaskan, langkah awal yang dapat dilakukan ialah dengan menyusun rencana pelaksanaan pilkada serentak. Setelah itu, waktu pelaksanaan tahapan pilkada pun harus dipangkas hingga 50 persen. Alhasil, hanya calon yang sejak awal sudah siaplah yang bisa mendaftarkan diri menjadi calon kepala daerah. "Tahapan pilkada delapan bulan, coba pangkas jadi empat bulan. Kampanye dua minggu saja. Pendaftaran nggak usah panjang, maksimal 10 hari dengan perbaikan. Calon harus siap untuk daftar," kata Andi saat diskusi di Habibie Center, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Usulan Demokrat untuk minimalisasi politik uang
JAKARTA. DPP Partai Demokrat telah menyatakan sikap mempertahankan pelaksanaan pilkada langsung yang telah berjalan selama 10 tahun terakhir ini. Meski begitu, Demokrat mengusulkan agar tahapan pelaksanaan pilkada dapat dikurangi sehingga meminimalisasi terjadinya praktik politik uang. Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Nurpati menjelaskan, langkah awal yang dapat dilakukan ialah dengan menyusun rencana pelaksanaan pilkada serentak. Setelah itu, waktu pelaksanaan tahapan pilkada pun harus dipangkas hingga 50 persen. Alhasil, hanya calon yang sejak awal sudah siaplah yang bisa mendaftarkan diri menjadi calon kepala daerah. "Tahapan pilkada delapan bulan, coba pangkas jadi empat bulan. Kampanye dua minggu saja. Pendaftaran nggak usah panjang, maksimal 10 hari dengan perbaikan. Calon harus siap untuk daftar," kata Andi saat diskusi di Habibie Center, Jakarta, Rabu (24/9/2014).