JAKARTA. Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy yang akbrab disapa Romy menegaskan, usulannya agar Presiden SBY kembali maju sebagai Cawapres di Pilpres 2014 bukanlah untuk mengolok-olok. Usulan tersebut, menurut Romy, juga bukan bermaksud merendahkan SBY yang selama 10 tahun ini telah membuktikan dirinya sebagai pecinta dan praktisi demokrasi dalam makna sejatinya. "Usulan ini secara scientific dilatari oleh sejumlah survei tak terpublikasi yang merekam elektabilitas SBY masih yang tertinggi diantara seluruh tokoh bangsa. Berbagai survei yang saya telaah, elektabilitas SBY antara 50-56 persen, bahkan jauh di atas kandidat tertinggi saat ini, Jokowi, yang berada pada kisaran 33-36%," kata Romi, sapaan M. Romahurmuziy, dalam keterangannya, Sabtu (26/4/2014). Menurut dia, usulan itu juga dilatari adanya kesan kebuntuan dalam mencari pasangan koalisi dari seluruh kandidat yang saat ini muncul sebagai bakal capres dengan segala kelebihan dan kekurangannya. "Usulan ini juga muncul mengingat dedikasi, pengalaman, kepiawaian berpolitik, dan kedikenalan dunia internasional seorang SBY, yang akan sangat lebih dari memadai untuk menjadi seorang wapres yang membidangi sepenuhnya urusan luar negeri," katanya lagi. Usulan ini, juga diakuinya dilatari kemungkinan lahirnya poros keempat diluar PDIP, dan Partai Gerindra. "Sehingga saya membayangkan munculnya seorang bakal capres alternatif yang sama sekali fresh diluar seluruh nama yang beredar, jika bersama dengan SBY, betul-betul akan menjadi pasangan kandidat yang sangat diperhitungkan," Romy mempertegas.
Usulkan cawapres, Sekjen PPP bantah rendahkan SBY
JAKARTA. Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy yang akbrab disapa Romy menegaskan, usulannya agar Presiden SBY kembali maju sebagai Cawapres di Pilpres 2014 bukanlah untuk mengolok-olok. Usulan tersebut, menurut Romy, juga bukan bermaksud merendahkan SBY yang selama 10 tahun ini telah membuktikan dirinya sebagai pecinta dan praktisi demokrasi dalam makna sejatinya. "Usulan ini secara scientific dilatari oleh sejumlah survei tak terpublikasi yang merekam elektabilitas SBY masih yang tertinggi diantara seluruh tokoh bangsa. Berbagai survei yang saya telaah, elektabilitas SBY antara 50-56 persen, bahkan jauh di atas kandidat tertinggi saat ini, Jokowi, yang berada pada kisaran 33-36%," kata Romi, sapaan M. Romahurmuziy, dalam keterangannya, Sabtu (26/4/2014). Menurut dia, usulan itu juga dilatari adanya kesan kebuntuan dalam mencari pasangan koalisi dari seluruh kandidat yang saat ini muncul sebagai bakal capres dengan segala kelebihan dan kekurangannya. "Usulan ini juga muncul mengingat dedikasi, pengalaman, kepiawaian berpolitik, dan kedikenalan dunia internasional seorang SBY, yang akan sangat lebih dari memadai untuk menjadi seorang wapres yang membidangi sepenuhnya urusan luar negeri," katanya lagi. Usulan ini, juga diakuinya dilatari kemungkinan lahirnya poros keempat diluar PDIP, dan Partai Gerindra. "Sehingga saya membayangkan munculnya seorang bakal capres alternatif yang sama sekali fresh diluar seluruh nama yang beredar, jika bersama dengan SBY, betul-betul akan menjadi pasangan kandidat yang sangat diperhitungkan," Romy mempertegas.