KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Goldman Sachs tengah mengutak-atik strategi untuk keluar dari beberapa bisnisnya. Saat ini, mereka hanya ingin fokus bisnis pada pengelolaan kekayaan dari kelompok orang super kaya. Memang, CEO David Solomon telah mereorganisasi perusahaan tersebut menjadi tiga unit tahun lalu dan mengurangi ambisi bisnis konsumennya, yang mengalami kerugian sebesar US$ 3 miliar dalam tiga tahun terakhir. Yang terbaru, Goldman menyebutkan telah mencapai kesepakatan untuk menjual Personal Financial Management (PFM) Goldman kepada Creative Planning, sebuah perusahaan manajemen kekayaan yang berbasis di Overland Park.
Baca Juga: Berkah Hengkangnya Dana Asing dari China Goldman memang telah berencana seminggu yang lalu bahwa pihaknya telah mengevaluasi alternatif untuk unit tersebut, yang mengelola US$ 29 miliar pada akhir tahun lalu. Persyaratannya tidak diungkapkan, namun Goldman mengatakan transaksi tersebut diharapkan menghasilkan keuntungan dan ditutup pada kuartal keempat. Sebelumnya, Goldman membeli unit bisnis penasihat investasi terdaftar (RIA) tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai United Capital Financial Partners, seharga US$ 750 juta pada tahun 2019 ketika mengelola dana sekitar US$ 25 miliar. Marc Nachmann, kepala global Asset & Wealth Management Goldman Sachs, mengatakan bahwa strategi saat ini adalah berinvestasi lebih banyak pada bisnis inti seperti kekayaan bersih ultra-tinggi dan strategi pertumbuhan termasuk berasal dari hasil penjualan. “Kami pikir ada banyak ruang bagi kami untuk berkembang. Jadi kami merasa sangat senang dengan hal ini,” kata Nachmann dikutip dari
Reuters Selasa (29/8). Sementara itu, penjualan unit bisnis Goldman lainnya yaitu pinjaman konsumen GreenSky dikabarkan sedang memasuki tahap akhir dengan grup yang menampilkan Apollo Global Management Inc., Pagaya Technologies Ltd. dan Sixth Street. Mereka disebut sedang mengerjakan apa yang siap menjadi penawaran terbaik dan terakhir mereka. Goldman dapat mengambil sejumlah pendekatan dalam transaksi tersebut. Salah satu opsinya adalah menjual GreenSky dan pinjaman yang berasal dari platform kepada satu pembeli.
Baca Juga: Morgan Stanley Pangkas Target Pasar Saham Tiongkok dan Hong Kong Cara lainnya adalah menjual GreenSky dan pinjamannya ke berbagai pihak. Dalam skenario ketiga, Goldman yang berbasis di New York dapat menjual GreenSky dan mempertahankan pinjamannya. Goldman mencapai kesepakatan untuk membeli GreenSky dengan harga sekitar $2,24 miliar pada tahun 2021, harga yang turun sebelum transaksi selesai. Bulan lalu, saat bersiap untuk menjual unit tersebut, perusahaan tersebut mengatakan pihaknya membukukan penurunan nilai goodwill sebesar US$ 504 juta pada kuartal kedua.
Editor: Herlina Kartika Dewi