JAKARTA. Emiten pengembang lahan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menerbitkan obligasi US$ 190 juta setara Rp 2,26 triliun. Salah satu tujuan penerbitan obligasi untuk refinancing atau pembiayaan kembali obligasi dollar US$ 133,72 juta. Nantinya, obligasi yang diterbitkan melalui anak usaha KIJA, Jababeka International B.V (JIBV) juga akan digunakan untuk membayar pinjaman kepada Standard Chartered US$ 32,68 juta. Dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan lahan. Menurut Melvina Wildasari, Analis Trimegah Securities, obligasi baru KIJA ini bisa membuat laba naik pesat. Pasalnya, kupon dari obligasi itu lebih kecil ketimbang kupon obligasi terdahulu. Pada obligasi sebelumnya KIJA memberi kupon 11,75% sedangkan obligasi yang baru ini hanya 7,5%. "Karena ini obligasi ini akan dirilis pada kuartal III-2014, maka kami memperkirakan tahun depan net profit KIJA akan melampaui estimasi," jelas dia. Ini karena beban keuangan KIJA berkurang.
Utang baru justru bikin kinerja kian cemerlang
JAKARTA. Emiten pengembang lahan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menerbitkan obligasi US$ 190 juta setara Rp 2,26 triliun. Salah satu tujuan penerbitan obligasi untuk refinancing atau pembiayaan kembali obligasi dollar US$ 133,72 juta. Nantinya, obligasi yang diterbitkan melalui anak usaha KIJA, Jababeka International B.V (JIBV) juga akan digunakan untuk membayar pinjaman kepada Standard Chartered US$ 32,68 juta. Dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan lahan. Menurut Melvina Wildasari, Analis Trimegah Securities, obligasi baru KIJA ini bisa membuat laba naik pesat. Pasalnya, kupon dari obligasi itu lebih kecil ketimbang kupon obligasi terdahulu. Pada obligasi sebelumnya KIJA memberi kupon 11,75% sedangkan obligasi yang baru ini hanya 7,5%. "Karena ini obligasi ini akan dirilis pada kuartal III-2014, maka kami memperkirakan tahun depan net profit KIJA akan melampaui estimasi," jelas dia. Ini karena beban keuangan KIJA berkurang.