SHANGHAI. Harga tembaga anjlok ditengah utang yang membelit di Eropa; sekaligus prediksi bahwa permintaan tembaga China akan melemah. Harga kontrak tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange anjlok sebesar 1,2% menjadi US$ 8.192 per metric ton pada pukul 12:55 waktu Singapura. Harga logam untuk pengiriman Maret di Shanghai Futures Exchange terjungkal sebesar 2,3% menjadi 61.980 yuan (US$ 9.327) pada pukul 11:30 waktu setempat. "Secara fundamental, harga logam menghadapi resistensi seiring dengan permintaan fisik logam di China sedang tidak bagus," kata Cao Yanghui, Analis Yong’an Futures Co. Moody’s Investors Service menjelaskan, pihaknya kemungkinan akan menurunkan peringkat kredit Irlandia lebih besar dari yang diprediksikan semula. Bailout untuk perbankan negara ini kemungkinan akan mencapai 95 miliar euro atau setara dengan US$ 130 miliar. "Perasaan yang dipenuhi dengan ketidakpastian dan kurangnya momentum masih terus mendominasi," kata Yanghui. Permintaan untuk logam biasanya meningkat di musim semi dan gugur; dan melemah di musim panas dan dingin. Impor China kemungkinan akan rendah rendah hingga akhir tahun mendatang seiring dengan pasar domestik yang terus diperdagangan dengan potongan harga besar-besaran dan stok di gudang juga makin menggunung ke level yang tak pernah terlihat sebelumnya sejak bulan Juni lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Utang Eropa dan mininya permintaan China membuat harga tembaga anjlok
SHANGHAI. Harga tembaga anjlok ditengah utang yang membelit di Eropa; sekaligus prediksi bahwa permintaan tembaga China akan melemah. Harga kontrak tembaga untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange anjlok sebesar 1,2% menjadi US$ 8.192 per metric ton pada pukul 12:55 waktu Singapura. Harga logam untuk pengiriman Maret di Shanghai Futures Exchange terjungkal sebesar 2,3% menjadi 61.980 yuan (US$ 9.327) pada pukul 11:30 waktu setempat. "Secara fundamental, harga logam menghadapi resistensi seiring dengan permintaan fisik logam di China sedang tidak bagus," kata Cao Yanghui, Analis Yong’an Futures Co. Moody’s Investors Service menjelaskan, pihaknya kemungkinan akan menurunkan peringkat kredit Irlandia lebih besar dari yang diprediksikan semula. Bailout untuk perbankan negara ini kemungkinan akan mencapai 95 miliar euro atau setara dengan US$ 130 miliar. "Perasaan yang dipenuhi dengan ketidakpastian dan kurangnya momentum masih terus mendominasi," kata Yanghui. Permintaan untuk logam biasanya meningkat di musim semi dan gugur; dan melemah di musim panas dan dingin. Impor China kemungkinan akan rendah rendah hingga akhir tahun mendatang seiring dengan pasar domestik yang terus diperdagangan dengan potongan harga besar-besaran dan stok di gudang juga makin menggunung ke level yang tak pernah terlihat sebelumnya sejak bulan Juni lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News