Utang gagal bayar Venezuela nyaris US$ 600 juta



KONTAN.CO.ID - CARACAS. Venezuela kembali melewati (gagal bayar) dua pembayaran obligasi di pekan terakhir ini. Kondisi tersebut menyebabkan tumpukan tagihan utang yang harus dibayar Venezuela semakin menumpuk hingga berjumlah ratusan juta dollar.

Negara yang sebelumnya kaya akan minyak ini sudah gagal membayar obligasi jatuh tempo dengan nilai mencapai US$ 586 juta yang terkait dengan utang pemerintah; perusahaan minyak raksasa negara Petroleos de Venezuela SA; dan utilitas Electricidad de Caracas.

Perinciannya, pada Jumat pekan lalu, jumlah bunga obligasi Venezuela yang belum terbayar bahkan mencapai US$ 349 juta. Akhir pekan ini, negara tersebut gagal melakukan pembayaran dengan nilai total sebesar US$ 237 juta sehubungan dengan dua obligasi lainnya.


"Saya tidak melihat bagaimana orang yang terlibat dalam lingkaran utang Venezuela tidak merasa cemas, kecuali bagi mereka yang memiliki credit default swaps," kata Russ Dallen, managing partner di Caracas Capital Markets. Pemegang credit default swap akan diuntungkan jika terjadi kegagalan bayar.

Ada beberapa konsensus yang terbentuk seputar gagasan bahwa Venezuela mengumpulkan uangnya untuk memastikan perusahaan tersebut dapat membayar pokok pinjaman senilai US$ 841 juta, ditambah bunga, pada Jumat mendatang, melalui obligasi yang diterbitkan oleh PDVSA, perusahaan minyak negara. Jaminan terhadap obligasi tersebut adalah Citgo, perusahaan penyulingan dan ritel berbasis PDVSA di Houston.

Pada pekan berikutnya, tepatnya 2 November, obligasi PDVSA yang jatuh tempo nilainya hampir mencapai US$ 1,2 miliar. Tidak seperti pembayaran bunga yang gagal bayar oleh pemerintah Venezuela bulan ini, dua pembayaran pokok utama tidak memiliki masa tenggang.

"Akhir pekan ini, akan ada banyak pemegang obligasi dan trader yang minum sampanye, atau akan ada banyak fund manager yang stres," kata Dallen.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa sanksi AS baru-baru ini semakin membuat Venezuela kesulitan melakukan transfer pembayaran melalui sistem keuangan internasional.

Informasi saja, Venezuela saat ini berada di tengah krisis ekonomi dalam skala penuh dan diguncang oleh kekurangan pangan yang parah, inflasi yang melambat dan aksi demonstrasi di setiap sudut negara.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie