JAKARTA. Sepertinya, Grup Bakrie memang gemar berutang untuk mempercepat ekspansi atau pertumbuhan usahanya. Kalau PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) punya utang sekitar US$ 1,2 miliar yang hingga kini sedang diupayakan untuk direstrukturisasi, anak usahanya, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), juga gemar berutang.Per akhir September lalu, total kewajiban Bumi naik 60,42% menjadi US$ 2,31 miliar. Dari jumlah itu, produsen batubara terbesar di Indonesia ini punya utang US$ 984,2 juta atau sekitar Rp 11,81 triliun yang terdiri dari utang jangka panjang, jangka pendek, dan utang obligasi konversi. Angka ini membengkak 185% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yang sebesar US$ 345,5 juta.Dalam hasil penelaahan terbatas atau limited review laporan keuangan kuartal ketiga BUMI yang muncul kemarin, peningkatan terbesar berasal dari utang jangka panjang. Hingga akhir September lalu, utang jangka panjang BUMI mencapai US$ 837,98 juta. Berarti, angka ini 100 kali lipat lebih utang pada periode sama tahun lalu yang hanya US$ 7,98 juta. Hampir seluruh utang itu berasal dari Credit Suisse. Bank investasi ini sudah lima kali mengucurkan pinjaman ke BUMI senilai total US$ 770 juta.
Utang Jangka Panjang Bumi Kian Membengkak
JAKARTA. Sepertinya, Grup Bakrie memang gemar berutang untuk mempercepat ekspansi atau pertumbuhan usahanya. Kalau PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) punya utang sekitar US$ 1,2 miliar yang hingga kini sedang diupayakan untuk direstrukturisasi, anak usahanya, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), juga gemar berutang.Per akhir September lalu, total kewajiban Bumi naik 60,42% menjadi US$ 2,31 miliar. Dari jumlah itu, produsen batubara terbesar di Indonesia ini punya utang US$ 984,2 juta atau sekitar Rp 11,81 triliun yang terdiri dari utang jangka panjang, jangka pendek, dan utang obligasi konversi. Angka ini membengkak 185% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yang sebesar US$ 345,5 juta.Dalam hasil penelaahan terbatas atau limited review laporan keuangan kuartal ketiga BUMI yang muncul kemarin, peningkatan terbesar berasal dari utang jangka panjang. Hingga akhir September lalu, utang jangka panjang BUMI mencapai US$ 837,98 juta. Berarti, angka ini 100 kali lipat lebih utang pada periode sama tahun lalu yang hanya US$ 7,98 juta. Hampir seluruh utang itu berasal dari Credit Suisse. Bank investasi ini sudah lima kali mengucurkan pinjaman ke BUMI senilai total US$ 770 juta.