JAKARTA. PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) merilis kinerja keuangan semester pertamanya hari ini, (25/7). Dalam laporan tersebut terlihat ada peningkatan total liabilitas KICI sebesar 24,8% menjadi Rp 35,46 miliar dari sebelumnya Rp 28,4 miliar.Ratna Setyakusuma selaku Presiden Direktur KICI dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kenaikan utang perusahaan yang cukup tinggi itu disebabkan oleh peningkatan pembelian bahan baku pembuatan kaleng maupun enamel. "Soalnya, permintaan kaleng jelang lebaran selalu meningkat," imbuhnya.Memang, jika dirinci lebih jauh, kenaikan liabilitas itu dipicu oleh kenaikan liabilitas jangka pendek KICI yang cukup signifikan. Pada semester I kemarin, manajemen mencatat liabilitas jangka pendek Rp20,92 miliar, lompat 62% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp12,93 miliar.Catatan saja, semester I tahun ini, KICI memiliki utang jangka pendek terhadap Bank Chinatrust Indonesia dan Combined Way Ltd masing-masing sebesar Rp13,28 miliar dan Rp6,99 miliar. Nah, yang perlu diperhatikan adalah posisi saldo terutang KICI terhadap Bank Chinatrust itu naik hampir 90% dibanding posisi periode sebelumnya, Rp6,99 miliar.Meski utangnya naik, tapi hal ini juga sejalan dengan kinerja keuangan KICI. Pada penutupan semester I kemarin, manajemen membukukan pendapatan Rp 53,55 miliar, naik sekitar 10% dibanding periode sebelumnya, Rp 48,47 miliar.Dari segi bottom line, KICI juga mencatat kinerja yang moncer dengan membukukan laba bersih Rp 5,51 miliar, naik 62% dibanding periode sebelumnya Rp 2,1 miliar.Kinerja positif ini juga menjadi pendorong pergerakan saham KICI hari ini. Hingga berita ini diturunkan, saham KICI ada di level 315 per saham, naik 35 poin dibanding harga pembukaan, 280 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Utang Kedaung Indah Can naik 24%
JAKARTA. PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) merilis kinerja keuangan semester pertamanya hari ini, (25/7). Dalam laporan tersebut terlihat ada peningkatan total liabilitas KICI sebesar 24,8% menjadi Rp 35,46 miliar dari sebelumnya Rp 28,4 miliar.Ratna Setyakusuma selaku Presiden Direktur KICI dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kenaikan utang perusahaan yang cukup tinggi itu disebabkan oleh peningkatan pembelian bahan baku pembuatan kaleng maupun enamel. "Soalnya, permintaan kaleng jelang lebaran selalu meningkat," imbuhnya.Memang, jika dirinci lebih jauh, kenaikan liabilitas itu dipicu oleh kenaikan liabilitas jangka pendek KICI yang cukup signifikan. Pada semester I kemarin, manajemen mencatat liabilitas jangka pendek Rp20,92 miliar, lompat 62% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp12,93 miliar.Catatan saja, semester I tahun ini, KICI memiliki utang jangka pendek terhadap Bank Chinatrust Indonesia dan Combined Way Ltd masing-masing sebesar Rp13,28 miliar dan Rp6,99 miliar. Nah, yang perlu diperhatikan adalah posisi saldo terutang KICI terhadap Bank Chinatrust itu naik hampir 90% dibanding posisi periode sebelumnya, Rp6,99 miliar.Meski utangnya naik, tapi hal ini juga sejalan dengan kinerja keuangan KICI. Pada penutupan semester I kemarin, manajemen membukukan pendapatan Rp 53,55 miliar, naik sekitar 10% dibanding periode sebelumnya, Rp 48,47 miliar.Dari segi bottom line, KICI juga mencatat kinerja yang moncer dengan membukukan laba bersih Rp 5,51 miliar, naik 62% dibanding periode sebelumnya Rp 2,1 miliar.Kinerja positif ini juga menjadi pendorong pergerakan saham KICI hari ini. Hingga berita ini diturunkan, saham KICI ada di level 315 per saham, naik 35 poin dibanding harga pembukaan, 280 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News