KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana untuk memfinalisasi utang kereta cepat Jakarta-Bandung yang berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB) sebesar US$ 550 juta atau setara Rp 8,3 triliun pekan depan. Namun, pelunasan utang ini tidak akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan akan ditanggung oleh kas Kereta Api Indonesia (KAI) dan pendapatan dari penjualan tiket kereta cepat. Mengenai hal ini, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menyatakan keraguan bahwa pendapatan dari penjualan tiket kereta cepat, yang kini dikenal sebagai Whoos, akan mencukupi untuk melunasi utang dan bunganya kepada China.
Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibayar dari Harga Tiket, Apa Kata Ekonom?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana untuk memfinalisasi utang kereta cepat Jakarta-Bandung yang berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB) sebesar US$ 550 juta atau setara Rp 8,3 triliun pekan depan. Namun, pelunasan utang ini tidak akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan akan ditanggung oleh kas Kereta Api Indonesia (KAI) dan pendapatan dari penjualan tiket kereta cepat. Mengenai hal ini, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menyatakan keraguan bahwa pendapatan dari penjualan tiket kereta cepat, yang kini dikenal sebagai Whoos, akan mencukupi untuk melunasi utang dan bunganya kepada China.