JAKARTA. Tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat belum bisa mereda pada Desember ini. Salah satu penyebabnya adalah utang luar negeri yang jatuh tempo jumlahnya cukup besar. Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri swasta yang jatuh tempo pada Desember 2013 mencapai US$ 8 miliar. Mayoritas utang jatuh tempo tersebut milik korporasi non bank yakni mencapai US$ 5,92 miliar. Namun Direktur Eksekutif Departemen Statistik dan Moneter BI, Hendy Sulistyowati, menyatakan, tak semua utang ini akan dibayar pada bulan ini. Berdasarkan pemantauan BI terhadap 20 pemilik utang luar negeri terbesar, hanya 22% saja dari total utang jatuh tempo tersebut yang akan dibayar secara tunai sesuai dengan tenggat waktu.
Utang korporasi jatuh tempo capai US$ 5,9 M
JAKARTA. Tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat belum bisa mereda pada Desember ini. Salah satu penyebabnya adalah utang luar negeri yang jatuh tempo jumlahnya cukup besar. Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri swasta yang jatuh tempo pada Desember 2013 mencapai US$ 8 miliar. Mayoritas utang jatuh tempo tersebut milik korporasi non bank yakni mencapai US$ 5,92 miliar. Namun Direktur Eksekutif Departemen Statistik dan Moneter BI, Hendy Sulistyowati, menyatakan, tak semua utang ini akan dibayar pada bulan ini. Berdasarkan pemantauan BI terhadap 20 pemilik utang luar negeri terbesar, hanya 22% saja dari total utang jatuh tempo tersebut yang akan dibayar secara tunai sesuai dengan tenggat waktu.