KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun, utang luar negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat. Senin (16/3), Bank Indonesia melaporkan, ULN Indonesia pada Januari lalu sebesar US$ 410,8 miliar atau tumbuh 7,5% year-on-year (yoy). Walau secara tahunan tumbuh, namun kenaikan ULN Indonesia ini lebih lambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 7,7% yoy. “Perlambatan terutama disebabkan oleh perlambatan ULN Swasta,” tulis BI dalam rilisnya yang diterima Kontan.co.id, Senin (16/3).
Baca Juga: Neraca dagang Februari surplus US$ 2,34 miliar, BPS: Impor turun signifikan Utang luar negeri sektor publik tercatat sebesar US$ 207,8 miliar. Sebanyak US$ 204,9 miliar diantaranya merupakan utang pemerintah, yang tumbuh 9,5% yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. BI menjelaskan, penyebab meningkatnya pertumbuhan ULN pemerintah ialah penerbitan obligasi global (global bond). Sebaliknya, pertumbuhan ULN Swasta lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu 5,8% yoy atau sebesar US$ 203,04 miliar pada Januari lalu. “Pertumbuhan ULN Swasta menurun dibandingkan bulan sebelumnya dipengaruhi oleh perlambatan ULN lembaga keuangan,” terang BI. Baca Juga: Yield SUN naik, investor bisa manfaatkan untuk masuk tenor jangka panjang